Search

Blusukan ke Pasar, Emil Bicara Soal Penataan Pasar Tradisional

Malang - Mencari dukungan dengan blusukan ke pasar juga dilakukan calon Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Emil yang datang bersama Arumi Bachsin membuat suasana pasar berubah.

Pasar pertama yang dikunjungi calon wakil gubernur nomer 1 ini yakni Pasar Lawang di Kabupaten Malang. Emil pun menyapa para pedagang yang sibuk menjajakan dagangannya.

Sekitar dua jam kemudian, Emil bertolak ke Pasar Besar Malang. Di pasar yang ada di Kota Malang, kedatangan Emil dan Arumi disambut meriah para pedagang hingga membuat suasana pasar berubah.

Banyak pedagang, khususnya perempuan mengajak swafoto Arumi dan Emil. Saat berbincang, Emil banyak menanyakan kondisi terkini dari pasar pernah terbakar dua tahun lalu itu.

Kepada wartawan, Emil mengatakan, dalam perbincangan dengan pedagang banyak mengeluh pasar sepi pasca terbakar dan beralihnya departement store di lantai atas, hingga pengunjung menurun dratis.

"Ketemu pedagang, banyak yang katakan ada penurunan pengunjung pasca kebakaran," ucap Emil didampingi istrinya di Pasar Besar Malang Jalan Pasar Besar, Selasa (20/2/2018).

Bupati Trenggalek nonaktif ini mengaku, pengalaman menata pasar tradisional di Trenggalek, sebenarnya bisa diterapkan di daerah lain.

Tebar Pesona ke Pasar, Emil Bicara Soal Penataan Pasar TradisionalFoto: Muhammad Aminudin

Pada intinya, lanjut dia, pasar tradisional harus mengedepankan kenyamanan pengunjung.

"Negara bisa hadir dengan cara koordinatif dan insentif. Koordinasi dengan pemda dan insentif sebagai dukungan permodalan bagi pesagang. Karena pasar ini (Pasar Besar Malang) wewenang Pemkot Malang. Kami (Pemprov) jika terpilih bisa mendorong untuk Pemkot Malang dalam meningkatkan fasilitas dan kenyamanan pasar," terangnya.

"Di Trenggalek, kami bersama Mendag. Untuk meningkatkan standarisasi pasar, menata zonasi lapak dagangan, sirkulasi udara yang baik serta mengatur pergerakan barang dari transaksi," sambungnya.

Namun, kata Emil, hal terpenting menata pasar adalah tetap mengedepankan kearifan lokal. Bagaimana memanjakan pengunjung dan memudahkan dalam bertransaksi.

"Kearifan lokal juga perlu. Konsep inilah yang akan kita jalankan dalam menata pasar tradisional," tandasnya.

Menurut Emil, kehadiran pasar modern bukan semata bisa mengancam pasar tradisional. Akan tetapi, keduanya bisa saling bersinergi dalam menggerakkan perekonomian.

"Kita di Trenggalek, membuat Perda pasar modern harus di bawah koperasi. Tetapi ini lagi-lagi kewenangan pemda, namun Pemprov bisa hadir langsung menata secara baik antara pasar tradisional dan modern. Karena sebetulnya, keduanya bersinergi," bebernya.
(bdh/bdh)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3876353/blusukan-ke-pasar-emil-bicara-soal-penataan-pasar-tradisional

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Blusukan ke Pasar, Emil Bicara Soal Penataan Pasar Tradisional"

Post a Comment

Powered by Blogger.