BANDUNG, (PR).- Penunjukkan PD Pasar sebagai bagian dari proyek Metro Kapsul Bandung (LRT) dinilai hanya menjadi beban baru Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bandung itu. PD Pasar seharusnya tetap fokus mempercepat revitalisasi sejumlah pasar ketimbang mengurus transportasi yang seharusnya ditangani Dinas Perhubungan Kota Bandung.
"Komisi B sebenarnya keberatan dengan rencana wali kota menjadikan PD Pasar sebagai leading sector dalam kerja sama ini karena sesungguhnya itu tugas Dishub. Kita menyoroti ini sebagai beban dan tugas tambahan PD Pasar," ujar anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan, di Bandung, Minggu 18 Februari 2018.
Ia menjelaskan, posisi Komisi B DPRD Kota Bandung sangat berkepentingan dalam mengawasi mitranya, PD Pasar Kota Bandung. Selama ini, Komisi B hanya mengetahui rencana PD Pasar dalam merevitalisasi sejumlah pasar, yang saat ini tengah mengupayakan proyek revitalisasi Pasar Cihaurgeulis.
Secara kelembagaan Komisi B DPRD Kota Bandung belum pernah diajak berdiskusi terkait Metro Kapsul itu. Apalagi tentang tugas baru PD Pasar dalam kaitan kereta ringan, yang secara tugas dan fungsi perlu dipertanyakan. Sebab, hingga saat ini proyek revitalisasi pasar masih belum tuntas.
Sampai hari ini, kata Tedy, PD Pasar masih harus berkonsentrasi untuk menata pasar yang ada. Pasar Sarijadi yang baru direvitalisasi modern dan layak pun masih belum bisa diandalkan, karena kalah bersaing dengan pasar tradisional yang sudah tidak layak sekalipun.
Pembangunan Pasar Cihaurgeulis juga dikabatkan masih menyisakan masalah. Saat masalah belum tuntas, PD Pasar diberikan beban lagi oleh Pemkot Bandung untuk bekerjasama dengan PT PP (Persero) Tbk berkaitan dengan LRT.
"Justru ini PT Bandung Infra Investama (PT BII) yang mengurus transportasi, properti, dan infrastruktur TI kenapa wali kota tidak sabar menunggu berjalannya PT BII? Kenapa memberikan beban tambahan kepada PD Pasar," ujarnya.
Rute
Tedy, yang juga bertugas di Panitia Khusus Cagar Budaya juga mempertanyakan rute yang dilalui kereta ringan dengan konstruksi jalur rel melayang di atas badan jalan. Sebab, dikhawatirkan bisa mengganggu regulasi terkait pelestarian wilayah kota tua.
"Jadi kalau masuk ke wilayah kota tua itu Pemkot Bandung dalam konteks membangunnya harus memperhatikan banguan-bangunan heritage. Kebetulan kami mendapat informasi jika LRT ini rutenya melewati Pasar Baru, Otista, Dalemkaum. Itu kan termasuk kota tua yang perlu mendapatkan perlindungan agar tetap terjaga keasliannya," kata Tedy.
Seperti diberitakan, pembiayaan investasi kereta ringan ini 100% dari PT PP (Persero) Tbk. Pemerintah Kota Bandung menyediakan lahan melalui aset PD Pasar Kota Bandung. Dengan begitu, trase koridor III ini terhubung melalui titik pasar yang dilalui Metro Kapsul Bandung.
Pasar yang dilalui yakni Pasar Baru, ITC Kebonkalapa, Pasar Ancol, dan Pasar Palasari, Pasar Kosambi.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sempat mengatakan, strategi koridor III ini didekatkan dengan pasar-pasar yang ada di tengah pusat wisata Kota Bandung. Maka, ada penugasan kepada Direksi PD Pasar untuk berkolaborasi dalam investasi karena penumpang mengalir ke pasar. Dengan begitu warga yang berkunjung ke pasar tidak perlu terkena macet karena ada pintu khusus yakni stasiun terintegrasi pasar.***
Baca Lagi Dah http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/02/18/kinerja-pd-pasar-terbebani-tugas-metro-kapsul-419742Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kinerja PD Pasar Terbebani Tugas Metro Kapsul"
Post a Comment