KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan semakin tinggi hingga mencapai 5,4% tahun ini. Proyeksi ini membangkitkan gairah sejumlah emiten yang berharap bakal terciprat peningkatan daya beli masyarakat. Di antaranya, emiten bidang perdagangan eceran rumah tangga yang meliputi perkakas rumah, bahan bangunan, serta barang elektronik.
Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas, David Sutantyo, menilai, secara industri sektor ini memang masih lemah, namun berpeluang untuk tumbuh. Peluang pertumbuhan utamnya terbuka untuk pemain ritel besar yang notabene memiliki rantai produksi dan distribusi yang lebih efisien.
Ia mengatakan, inovasi menjadi kunci bagi pebisnis ritel perkakas rumah tangga untuk mendorong penjualan. Misal, rangkaian promosi dan diskon musiman, serta inovasi penjualan secara online. “Sebagai pemain ritel yang besar, pengaruh ritel online memang tidak begitu signifikan, tetapi tetap tidak bisa diabaikan,” kata David, Jumat (23/2)
Selain itu, emiten-emiten sektor perkakas rumah tangga masih memiliki peluang pangsa pasar yang besar di luar Pulau Jawa. Analis Danareksa Adeline Solaiman, mengatakan, fokus pada pasar di luar Jawa berpotensi menyumbang penjualan yang cukup besar. “Di luar Jawa kompetisi belum begitu besar. Kalau di Jakarta dan Jawa sudah ada sejumlah kompetitor besar, misalya IKEA,” ujarnya, Jumat (23/2).
Segendang sepenarian, Michael Setjoadi, analis Bahana Sekuritas juga menilai potensi pasar di luar Jawa menjadi semakin besar seiring dengan terus naiknya harga komoditas. Menurut Michael, konsumsi masyarakat di luar Jawa sangat bergantung pada tren harga komoditas sehingga peluang peningkatan masih terbuka di tahun ini.
Ia mencontohkan, ACES membukukan pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko atau same store sales growth (SSSG) ACES tertinggi dari luar Jawa sebesar 14,8% pada akhir kuartal III 2017. Sebaliknya, pertumbuhan SSSG di Jakarta menjadi yang terburuk yaitu hanya 6,7%.
Tak cuma itu, kinerja emiten-emiten sektor ini pun bakal bergantung pada gairah sektor properti. Tahun politik memang dianggap positif untuk peningkatan konsumsi, tetapi di sisi lain mengancam stabilitas politik. Michael mengatakan, kestabilan politik perlu dijaga agar gairah pada sektor properti bisa tumbuh.
Kebutuhan terhadap home-improvement pun akan ikut meningkat seiring laju permintaan properti. “Kalau politik gaduh, orang akan ragu beli rumah baru dan cenderung menunda renovasi rumah. Ini akan menurunkan permintaan pada sektor ritel ini,” katanya.
Namun, Michael tetap meyakini infrastruktur tol Trans Jawa akan semakin membuka lebar potensi pasar luar Jawa bagi ACES dan menjadi katalis positif bagi kinerjanya tahun ini. Ia pun memilih saham ACES dengan rekomendasi hold dan target harga Rp 1.350 per saham.
Begitu pun dengan David yang meyakini kinerja ACES masih bisa apik sepanjang tahun ini. Ia merekomendasikan beli saham ACES dengan target harga Rp 1.600 per saham.
Editor: Wahyu Rahmawati
REKOMENDASI SAHAM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar luar Jawa jadi peluang emiten sektor perkakas rumah tangga"
Post a Comment