Search

Indonesia Sasar Pasar Komoditas Pertanian Ukraina

LONDON - Indonesia menyasar pasar Ukraina untuk komoditas pertanian dan farmasinya sekaligus mengembalikan total nilai perdagangan kedua negara hingga USD1 miliar seperti yang pernah dicapai pada 2012-2013.

Saat ini nilai total perdagangan Indonesia-Ukraina berkisar lebih dari USD600 juta, demikin Dirjen Amerika dan Eropa, Kemlu RI, M. Anshor pada Sidang Komisi Bersama (SKB) Ke-3 Kerja Sama Ekonomi dan Teknik RI-Ukraina di Kyiv, seperti disampaikan Kasubdit III, Direktorat Eropa III Direktorat Jederal Amerika dan Eropa, Kemlu RI, Baskara Pradipta kepada Antara London, Minggu.

BERITA TERKAIT +

Dirjen M. Anshor selaku ketua delegasi RI pada SKB itu mengadakan konsultasi bilateral bidang politik dengan mitra Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-2 back to back dengan SKB, yang membahas berbagai isu bilateral, regional dan multilateral yang menjadi kepentingan kedua negara.

Komoditas pertanian seperti buah-buahan tropis Indonesia sangat dibutuhkan pasar Ukraina, sekaligus menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengurangi defisit neraca perdagangan terhadap Ukraina, yang banyak mengekpor gandum ke Indonesia.

Untuk itu, Kementerian Pertanian kedua negara akan menandatangani protokol mengenai persyaratan phytosanitary ekspor gandum Ukraina ke Indonesia, dan ekspor buah tropis Indonesia ke Ukraina yang dijadwalkan April 2018 di Kyiv, Ukraina.

SKB RI-Ukraina juga membahas inisiatif kerja sama baru kepada Ukraina, antara lain pemeliharaan pesawat melalui Garuda Maintenance Facility, kerja sama industri penerbangan (PT. Dirgantara Indonesia), investasi pengembangan sektor pariwisata di 10 destinasi turis (10 New Bali), dan investasi industri komoditi kakao di Sumatra dan Sulawesi.

Kedua negara juga mendorong kerja sama antara Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Science and Technology Center in Ukraine (SCTU) yang Memorandum of Understanding (MoU) di bidang pertukaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi di tandatangani pada saat SKB. Kedua pihak sepakat mengadakan joint working group membahas ragam bahasan kerjasama antara lain antariksa dan aeronotika, bioteknologi, kimia, studi lingkungan, ilmu pertanian dan kesehatan, energi nuklir, riset kemaritiman dan sebagainya.

Untuk melengkapi SKB,diadakan Forum Bisnis RI-Ukraina dan b-to-b meeting diadakan Kedutaan Besar RI di Kyiv dan KADIN Ukraina dengan menyertakan perusahaan/ pelaku bisnis bidang farmasi (PT Mersifarma) dan bidang IT minyak dan gas (PT. Sukolilo Surya Indah), dan dihadiri sekitar 27 pelaku bisnis Ukraina.

Ukraina, mitra perdagangan ke-2 bagi RI di kawasan Eropa Timur setelah Rusia. Periode Januari-November 2017, nilai perdagangan tercatat sebesar USD683,07 juta menurun dibanding periode sama 2016 yaitu USD774,52 juta. Bahkan pada 2016 tercatat USD873 juta dan tahun 2015 USD526,9 juta. Dalam lima tahun, Indonesia alami defisit nilai disebabkan dominasi impor gandum Ukraina.

Penyelenggaraan SKB ini merupakan mandat yang diberikan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko saat kunjungan kenegaraan Presiden Ukraina ke Indonesia, Agustus tahun 2016, diharapkan SKB, FKB dan forum bisnis itu dapat menggairahkan kembali kontak dagang/bisnis kedua negara yang jadi prioritas utama pemerintahan kedua negara di masa depan.

(rzy)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://economy.okezone.com/read/2018/02/25/320/1864592/indonesia-sasar-pasar-komoditas-pertanian-ukraina

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Indonesia Sasar Pasar Komoditas Pertanian Ukraina"

Post a Comment

Powered by Blogger.