BERAWAL dari keprihatinan akan kulit kerang yang terbuang percuma di sepanjang pantai khususnya pantura, membuat seorang pria memutar otak untuk mengubahnya menjadi suatu kerajinan bernilai tinggi. Ide brilian ini berhasil membuat karyanya menembus pasar internasional.
Jaime Taguba dan istrinya, Siti Nurhandiyah, berhasil menyulap limbah kulit kerang menjadi kerajinan tangan bernilai jutaan rupiah. Jaime adalah pria kelahiran Filipina yang kini sudah resmi menjadi warga negara Indonesia. Ia kemudian membangun industri ini yang secara resmi dibuka pada tahun 2000 dengan nama CV Multi Dimensi, Shell Craft Manufacturer and Exporter. Oleh sebagian pengunjung, tempat ini lebih dikenal dengan nama Rumah Kerang atau Istana Kerang.
Sebetulnya ide kerajinan kulit kerang ini terinspirasi dari negara asalnya, Filipina. Di sana, kerajinan kulit kerang seperti ini sudah banyak dimanfaatkan menjadi kerajinan dan semacamnya. Dengan visi "Beautifully Green Living", industri ini ingin membuat suatu inovasi berkelanjutan untuk penguasaan pasar kerajinan tangan dunia.
Tahun 1986 merupakan awal usaha ini. Ia mulai merintis dengan cara mengirim dan menjual bahan mentah ke Filipina. Seiring berjalannya waktu, Siti dan suami mulai berpikir panjang. Ia merasa apa yang dilakukannya belum maksimal jika hanya menjual barang mentahnya.
Akhirnya Siti mencoba untuk mendesain sendiri kerajinan dari kulit kerang ini dan mencoba untuk memproduksinya sendiri. Siti mencoba untuk membuka usahanya di Cirebon dengan alasan bahan baku banyak ditemukan di Laut Jawa. Sebelumnya, mereka pernah mencoba usaha serupa di Palembang.
"Kalau untuk bahan baku, kita ada pemasok tersendiri, jadi tidak kesulitan," ujar Eko Sulistyo yang bekerja di bagian ekspor. Kerang yang digunakan antara lain jenis kerang simping, kerang dara, kerang ijoan, kerang emas, dan abalone. "Untuk proses pembuatan, semuanya adalah handmade alias buatan tangan. Dari mulai proses pemotongan kerang, penempelan kerang, hingga coating," sambung Eko sembari mengajak berkeliling.
Proses pembuatan
Awalnya kerang dibersihkan oleh air dan bahan kimia hingga bau dan lumpur yang melekat hilang. Selanjutnya, kerang dicuci kembali untuk memastikan kerang sudah bersih. Lalu kulit kerang akan diseleksi sesuai jenisnya dan disortir diambil yang terbaik.
Setelah itu, kerang akan dicelupkan ke dalam cairan asam hingga lentur agar mudah untuk dibentuk. Apabila ingin membuat piring, mangkuk, dan alat makan lainnya, kerang harus diproses dengan asam dan direndam dengan peroksida agar aman ketika digunakan.
Produk yang dihasilkan ada yang berwarna alami, yaitu silver bening. Ada pula yang berwarna keemasan akibat proses pemanasan dengan suhu tertentu. Meski demikian, tak jarang ada kerang yang sengaja diberi pewarna.
Ekspor kerajinan kulit kerang ini sudah melebarkan sayapnya hingga ke Eropa, Amerika Serikat, Afrika, Australia, Timur Tengah, dan negara lainnya. Tahun lalu, Rumah Kerang mengikuti dua pameran yaitu di Ambiente Jerman pada Februari dan Trade Expo Indonesia pada Oktober.
"Sayangnya kondisi terakhir pameran sepi peminat. Mungkin tren sedang turun, di antaranya di Indonesia, Hong Kong dan Manila," ujar Eko.
Pameran lainnya yang pernah diikuti antara lain: Ambiente The Show di Jerman (Februari 2016), Las vegas Market Summer 2015 di Amerika Serikat (Agustus 2015), High Point Market di Amerika Serikat (April 2013), dan Mustermesse Basel di Switzerland (April 2012).
Berbagai kerajinan kerang yang diproduksi antara lain adalah furnitur, peralatan makan, aneka lampu, vas bunga, bingkai foto, bingkai kaca, tirai, jam, tempat payung, aksesori, peralatan dapur, hinggaperalatan rumah tangga. Harga berkisar dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah bergantung model, tingkat kesulitan, dan jenis kerang yang digunakan.
Pabrik sekaligus showroom Rumah Kerang beralamat di Desa Astapada, Jalan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Showroom lainnya berada di Ubud Bali dan Bantul Yogyakarta.
"Kreatiflah. Jangan malu dan jangan takut untuk mencoba hal yang baru," pesan Eko sebagai penutup. (Elvin Rizki Prahadiyanti)***
Baca Lagi Dah http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/02/03/kerajinan-kulit-kerang-cirebon-tembus-pasar-global-418804Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kerajinan Kulit Kerang Cirebon Tembus Pasar Global"
Post a Comment