VIVA – Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur pada Minggu 4 Februari 2018 mengalami kondisi yang kritis. Stok beras minimum PIBC berada di angka 30 ribu ton, sedangkan stok saat ini berada di angka 23 ribu ton.
"Saat ini, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) ada 23 ribu ton," kata Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi saat dikonfirmasi, Minggu malam, 4 Februari 2018.
Menurut Arief, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna memenuhi stok beras di PIBC. Meski demikian, dia menekankan, pihaknya masih mengendalikan kelangkaan stok ini.
"Kami menjaga stoknya di atas 25 ribu. Sedangkan minggu ini kami dapat tambahan dari Bulog sekitar enam ribu ton. Setiap minggu, kami minta terus dengan Bulog," kata Arief
Arief mengharapkan, panen raya yang dinyatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman benar terjadi untuk menambah stok pangan. Hal ini menurut Arief, dapat mencukupi kebutuhan pangan di Ibu Kota.
"Kami tunggu nih, benar-benar itu panen raya. Panen raya itu 1 juta hektare panen semua, enggak parsial. Kan istilah panen raya, tapi ada panen yang dirayakan, ini dua hal yang berbeda. Kalau orang mau objektif, panen raya itu maksudnya semua daerah," ujarnya.
Jika produksi beras tidak mencukupi, keputusan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita soal impor 500 ribu merupakan solusi terbaik. Hal itu untuk mengamankan stok beras menunggu hasil panen raya mengisi sentra-sentra beras dan sampai di PIBC
"Pak JK sudah putuskan akan ada impor masuk. Impor ini enggak akan dipakai kalau pemenuhan lokal sudah cukup. Jadi itu akan masuk gudang Bulog. Tidak ada hubungannya panen petani. Itu masuknya ke Bulog, sebagai penguatan stok," ujarnya.
Baca Lagi Dah https://www.viva.co.id/berita/bisnis/1003698-stok-beras-di-pasar-induk-cipinang-kritisBagikan Berita Ini
0 Response to "Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Kritis"
Post a Comment