Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mengeluarkan instrumen keuangan baru, yaitu suku bunga acuan pasar uang overnight (1 malam) yang bernama Indonia. Sebelumnya BI sudah memiliki instrumen Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR).
Namun Indonia ini memiliki sistem penetapan bunga yang berbeda dengan JIBOR, yang bertenor satu malam tersebut.
Kepala Departemen Pengembangan Pasar keuangan Bank Indonesia (BI) Yoga Affandi menjelaskan perbedaan JIBOR dan Indonia. Jika sebelumnya JIBOR overnight basis suku bunga ditentukan berdasarkan volume, sementara Indonia suku bunga ditetapkan berbasis transaksi.
"Tujuannya agar suku bunga yang disampaikan itu lebih kredibel karena memiliki tata kelola yang baik dan mencerminkan market rate saat ini," papar Yoga di Gedung Bank Indonesia, Rabu (1/8/2018).
Meski demikian, JIBOR tetap digunakan sebagai acuan. Namun ini hanya untuk tenor 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.
Yoga menambahkan, untuk masa transisi, Bank Indonesia masih menampilkan JIBOR overnight hingga 2 Januari 2019. Setelah itu, seluruh pasar uang akan menggunkan JIBOR untuk transaksi overnight.
"Jadi Indonia ini bukan suku bunga kebijakan baru, itu hanya bunga acuan pinjam meminjam pasar uang antar bank," tegas dia.
Selain itu, manfaat pengembangan pasar uang oleh Bank Indonesia ini mendorong transaksi derivatif suku bunga, dimana pasar derivatif suku bunga yang berkembang dapat mendukung pengembangan pasar modal melalui aktivitas lindung nilai suku bunga.
Dengan adanya Indonia, diharapkan transmisi kebijakan moneter seperti penetapan suku bunga acuan BI 7 days revers repo rate bisa lebih cepat dirasakan. "Karena selama ini bank-bank banyak yang melakukan transaksi di overnight ini," pungkas Yoga.
Baca Lagi Dah https://www.liputan6.com/bisnis/read/3606883/indonia-suku-bunga-acuan-pasar-uang-baru-dari-biBagikan Berita Ini
0 Response to "Indonia, Suku Bunga Acuan Pasar Uang Baru dari BI"
Post a Comment