Laporan Wartawan Tribun Medan/ Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Pedagang Pasar Marelan menolak tegas pemindahan lapak dagang mereka ke lokasi yang telah disediakan oleh petugas Perusahaan Daerah (PD) Pasar di Pasar Marelan, Senin (13/8/2018).
Mereka menduga ada permainan bisnis antara PD Pasar dengan Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Marelan (P3TM).
“Dulu awak (saya) minta meja, enggak ada meja katanya. Ternyata meja itu masih ada, siapa yang ada duitnya itu yang dapat. Dulu awak mengeluh sampai keluar air mata, katanya enggak ada. Ini P3TM dan PD Pasar ada main ini. Ini dibisniskan sama mereka ini,” ujar seorang pedagang Boru Sihombing (35).
Br Sihombing mengatakan, para pedagang tak mau ditindas lagi. Mulanya, kata dia, pada bulan Februari lalu, mereka diminta untuk pindah ke lokasi gedung baru Pasar Marelan. Namun kemudian, mereka disuruh pindah lagi ke belakang gedung. Padahal mereka sudah memiliki kartu kuning, namun mereka tidak mendapatkan meja.
“Tempat kami enggak ada ditunjuk. Tempat khusus kelapa disuruh bayar Rp 12 juta, itu kan di luar gedung, tempat PK5 itu, kenapa kami disuruh bayar? Siapa yang mau,” tukasnya.
Dikatakannya, setiap hari mereka rutin membayar retribusi sebesar Rp 6000 per hari. Retribusi tersebut meliputi uang kebersihan, keamanan dan tempat. Pedagang lainnya bernama Boru Sihotang mengatakan, mereka telah membayarkan uang pendaftaran sebesar Rp 100 ribu untuk mendapatkan meja.
Namun saat akan membayarkan uang muka atau DP, malah pengelola pasar mengatakan tidak ada meja lagi.
“Kami bayar, katanya enggak ada lagi meja, di luarlah kalian jualan. Habis meja. Bayar Rp 100 daftarnya, PD Pasar yang menyuruh jualan di luar. Waktu mau bayar uang muka Rp 3 juta, katanya enggak ada meja. Kami demon, karena katanya ada yang dapat tiga sampai empat meja,” ujarnya.
Kepala Cabang III PD Pasar Ismail Pardede mengatakan, tidak ada uang pendafataran sebesar Rp 100 ribu untuk mendapatkan meja. Jika pun ada pembayaran, hal tersebut diperkirakan untuk pendaftaran para pedang menjadi anggota P3TM.
“Enggak ada bayar pendaftaran. Ada tanda buktinya mereka bayar? Nanti itu daftar jadi anggota P3TM, wadah pedagang,” katanya.
Saat ditanya mengenai ketersediaan meja bagi pedagang, Ismail mengatakan meja bagi para pedagang masih ada. Dia menjelaskan, bisa saja satu orang mendapatkan lebih dari satu meja, bahkan lima, karena pada awalnya, pedagang tersebut juga memiliki jumlah meja yang sama.
“Kontrolnya kita dari PD Pasar, itu satu pedagang satu. Tapi kemudian ada RDP bersama dewan, para pedagang bilang dia punya lima meja dulu, masa dikurangi. Jadi kami harus mengikuti aturan yang mana. Sampai lima pun ada itu yang punya,” ujar Ismail.
(cr5/tribun-medan.com)
Baca Lagi Dah http://medan.tribunnews.com/2018/08/13/pedagang-pasar-marelan-tuding-adanya-permainan-antara-pd-pasar-dan-p3tmBagikan Berita Ini
0 Response to "Pedagang Pasar Marelan Tuding Ada Permainan antara PD Pasar ..."
Post a Comment