Search

Pasar Panorama Lembang, Pedagang Tolak Bayar Retribusi karena ...

NGAMPRAH, (PR).- Puluhan pedagang Pasar Panorama Lembang memperotes biaya retribusi pasar yang dinilai tak adil kepada pengelola pasar, PT Bandungbina Persada. Para pedagang juga menolak membayar retribusi selama masih ada pedagang yang berjualan di depan pasar atau di pinggir Jalan Panorama, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

"Kami merasa keberatan, karena untuk retribusi ini enggak ada musyawarah dulu dengan pedagang. Langsung saja ada surat selebaran, di mana nilai retribusinya hasil kesepakatan dengan paguyuban pedagang. Padahal, paguyuban pedagang enggak pernah mengobrol dulu dengan pedagang," kata seorang pedagang sayur, Aep (42) di Pasar Panorama Lembang, Kamis 1 Februari 2018.

Menurut dia, nilai retribusi yang ditetapkan pengelola pasar tidak seimbang dengan luas kios/los. Per hari, los berukuran 1 x 0,8 meter ditarik Rp 5.000, sedangkan kios berukuran 2 x 2,5 meter dikenakan Rp 6.000. Retribusi itu meliputi biaya kebersihan, keamanan dan kontribusi pasar. Untuk biaya parkir, para pedagang pun harus mengeluarkan uang lagi.

"Selama masih ada pedagang yang di luar, berarti pedagang sayuran di dalam enggak akan bayar karcis. Kami merasa keberatan lah. Omzet kami turun, karena ada yang jualan di depan pasar dari pukul 18.00 sampai pukul 6.00. Kami kan jualan 24 jam, dari subuh ke siang itu sudah enggak ada yang belanja," katanya.

Akibat kehadiran pedagang di depan pasar, Aep mengaku mengalami penurunan omzet sampai 50-60 persen. "Seharusnya memang semua pedagang itu masuk di dalam pasar. Soalnya, waktu peletakan batu pertama pembangunan pasar, Pak Bupati kan bilangnya semua pedagang harus masuk ke pasar," tukasnya.

Member

Menanggapi protes para pedagang itu, Kepala Pemasaran Cabang Lembang dari PT Bangunbina Persada, Gary Sabastian menyatakan bahwa pihaknya memang menetapkan harga berbeda untuk biaya retribusi. Per hari, los dan kios mini dipungut Rp 5.000, kios berukuran standard Rp 6.000, dan kios berukuran besar Rp 7.500.

"Pedagang tetap bayar parkir, tapi ada fasilitas member. Untuk motor itu Rp 60.000 per bulan, kalau mobil Rp 100.000. Buat biaya kontribusi, kami juga menawarkan pakai member. Jadi, dikasih potongan 10 persen untuk pembayaran per bulan," katanya.

Terkait dengan protes pedagang terhadap keberadaan pedagang lain di depan pasar, Gary mengatakan bahwa PT Bangunbina Persada pun mengeluhkan masalah yang serupa. Akan tetapi, pengelola pasar tak berwenang untuk menanganinya. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah daerah dapat mengatasinya.

"Masalah pedagang kaki lima itu bukan masalah pedagang saja, tapi juga masalah kami. Kami sudah susah-susah membangun pasar yang megah, tapi di depan pasar tetap ada yang jualan juga. Namun, keberadaan mereka itu di luar ranah kami. Jadi kami tak bisa mengambil tindakan untuk menghilangkannya," tuturnya.***

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2018/02/01/pasar-panorama-lembang-pedagang-tolak-bayar-retribusi-karena-hal-ini-418714

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pasar Panorama Lembang, Pedagang Tolak Bayar Retribusi karena ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.