Liputan6.com, Jakarta - Blockchain Zoo yang merupakan perusahaa konsultasi IT dunia tengah memperluas pasar dengan menyasar industri keuangan di Indonesia. Target dari perusahaan yang berbasis di Hong Kong ini adalah penerapan sistem blockchain dalam server data industri keuangan.
"Kami sudah menjalin kerja sama dengan Asbanda (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah) untuk implementasi di perbankan. Bahkan kami sudah mengadakan training di kota-kota besar di Indonesia," kata Chairwoman of the Board of Directors Blockchain Zoo, Pandu W Sastrowardoyo di Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Selama ini transaksi digital antar bank masih menggunakan server sentral. Dengan teknologi blockchain, fungsi tersebut akan hilang dan data yang tersimpan juga tetap aman karena terenkripsi.
Dikatakan Pandu, sebenarnya saat ini sudah ada perbankan swasta di Indonesia yang mulai mengadopsi sistem ini. Hanya saja, dia berharap apa yang dilakukan bank ini juga bisa diikuti oleh bank atau industri keuangan lainnya.
"Kita juga sudah mendapatkan persetujuan dari OJK," tambahnya.
Sebelumnya, Pandu pernah memaparkan beberapa kelebihan dari blockchain.
"Kami adalah perusahaan konsultan teknologi yang cuma fokus pada blockchain consulting, jadi tidak sama sekali bermain di cryptocurrency dan trading," ujar Pandu kepada Tekno Liputan6.com dalam keterangan tertulisnya.
”Saya mengambil contoh, L/C (Letter of Credit). Transaksi yang dilakukan bank antar-negara, pada prinsipnya dokumen harus dicek antar-pihak sebelum ke pihak penerima," paparnya.
"Hal itu tentu saja memakan waktu bertransaksi, selain itu juga ada kemungkinan penyelewengan. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan. Jika dilihat, maka akan ditemukan issue trust, waktu, dan biaya. Dengan teknologi ini, isu-isu di atas bukanlah menjadi kekhawatiran lagi,” terangnya menambahkan.
Dengan demikian, Pandu melanjutkan, jika ada sebuah bank mengadopsi teknologi Blockchain, cost deduct-nya sangat besar sekali serta jauh lebih aman.
"Jika selama ini seluruh data terkoneksi di satu server di mana seluruh data bergantung divisi IT, dengan teknologi Blockchain justru memungkinkan seluruh divisi dapat mengaudit. Jadi, masing-masing divisi mempunyai server sendiri yang diikat menjadi satu oleh Blockchain sehingga dapat mendeteksi perbedaan data atau penyelewengan,” pungkas Pandu.
Baca Lagi Dah http://bisnis.liputan6.com/read/3248728/perluas-pasar-blockchain-zoo-sasar-industri-perbankan-riBagikan Berita Ini
0 Response to "Perluas Pasar, Blockchain Zoo Sasar Industri Perbankan RI"
Post a Comment