JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang bulan Ramadhan, baru 61 persen pasar di Jakarta yang dipastikan bebas dari bahan pangan berbahaya.
Pasar-pasar itu telah melalui uji laboratorium yang rutin digelar Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan.
"Baru akhir bulan kemarin, ada 69 pasar saja yang betul-betul menjual pangan-pangan yang bebas bahan berbahaya dari 113 pasar. Jadi baru 61 persen," kata Kepala DKPKP DKI Darjamuni, Jumat (11/5/2018).
Menurut Darjamuni, pihaknya masih akan terus melakukan razia pangan di pasar-pasar. Ia tak membantah kandungan berbahaya seperti boraks, formalin, hingga pewarna kimia masih kerap ditemukan di produk-produk pangan yang dijajakan.
Baca juga: Tak Beri PMD untuk BUMD, Sandiaga Ingin Dananya Dialihkan ke Subsidi Pangan
"Kami setiap hari melakukan pengawasan terutama di pasar tradisional dan modern. Kami membatasi diri memang kemarin untuk pangan hasil pertanian secara umum yaitu produk pertanian, peternakan dan perikanan. Kami berbagi tugas kemarin. Kalau sudah dalam bentuk hasil industri, kita kerja sama dengan BPOM," ujar Darjamuni.
Sementara itu Sandiaga yang mengunjungi Pusat Produksi, Inspeksi, dan Sertifikasi Hasil Perikanan DKI Jakarta di Muara Karang, Jakarta Utara sudah menginstruksikan agar dilakukan pemetaan terhadap unit-unit yang bertugas mengawasi peredaran pangan.
"Saya tadi instruksikan langsung kepada Pak Darjamuni untuk lakukan mapping dari jumlah SDM yang diperlukan, dan kalau perlu rekrut tenaga-tenaga yang ahli di bidangnya, karena ketahanan pangan kita ini adalah yang tidak bisa dikompromikan," ujar Sandiaga.
Baca Lagi Dah https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/11/17514011/baru-61-persen-pasar-di-dki-yang-bebas-bahan-pangan-berbahaya
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Baru 61 Persen Pasar di DKI yang Bebas Bahan Pangan Berbahaya"
Post a Comment