JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga di kawasan Pasar Gembrong, Jakarta Timur tampak riang menyambut Ramadhan beberapa hari lalu. Bermodalkan kardus dan potongan koran, mereka berbondong-bondong melakukan salat tarawih bersama di jembatan penyebraangan orang (JPO) Pasar Gembrong, dekat Masala Miftamul Jannah.
Hal itu dilakukan warga bukan semata karena keterbatasan ruang tetapi karena memang sudah menjadi kebiasaan. Tiap tahun di awal Ramadhan puluhan orang yang rata- rata pedagang mainan di sana memadati JPO dan pinggir jalan untuk melakukan shalat tarawih bersama. Mereka berdatangan saat azan isya berkumandang.
Baca juga: Potret Warga Shalat Tarawih di JPO Pasar Gembrong...
Sebelum menggelar sajadah serta kardus, sebagaian warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak itu, membersihkan lantai JPO dari debu, lalu membentuk barisan di ruas jembatan.
Mereka tak risih, justru senang dan menikmati bisa melalukan ibadah di spot unik itu.
"Hampir tiap bulan puasa memang begini. Ruangan di mushala tidak bisa nampung jadi sebagian warga naik ke atas JPO dan sebagian lagi di pinggir jalan," kata Arif, warga yang diwawancarai Kompas.com beberapa waktu lalu.
Meski beribadah di JPO, warga tidak semena-mena mengubah fungai JPO itu. Mereka tetap memperbolehkan orang lain menggunakan JPO untuk melintas.
"Biasanya yang di JPO itu yang anak muda, kalau ibu-ibu di pinggir jalan," katanya.
Roni, yang datang bersama rekannya juga mengatakan sudah terbiasa melakukan shat tarawih di JPO. Menurut dia, hal itu sudah menjadi kebiasaan yang unik.
"Kalau ada orang yang mau nyeberang paling mereka lewat tengah kami atau belakang. Kami tidak sampai tutup atau melarang orang lewat JPO," ucap Roni.
Terakhir
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terenyuh dan meminta lurah dan camat setempat, mencarikan tempat di dekat lokasi agar bisa menampung semuah jemaah .
Namun Lurah Cipinang Besar Selatan Sri Sundari mengatakan, aktivitas warga melakukan tarawih di JPO hanya sekadar euforia menyambut Ramadhan.
Baca juga: Tarawih di JPO Pasar Gembrong Disebut Hanya Euforia Awal Ramadhan
Pemandagan tarawih di atas JPO pun hanya berlangsung di tiga hari awal puasa saja, tidak setiap hari apalagi selama satu bulan penuh.
"Itu hanya bagian euforia masyarakat saja menyambut Ramadhan, apalagi di awal-awal kemarin. Sekarang pun sudah tidak lagi," kata Sri, Rabu (23/5/2018).
Sri menjelaskan, aktivitas itu sudah bertahun-tahun dilakukan warga yang juga rata-rata pedagang mainan anak di Pasar Gembrong.
Ia memastikan, pemandangan shalat tarawih di JPO Pasar Gembrong akan segera berakhir. Tahun ini adalah terakhir kalinya warga bisa melakukan tarawih di JPO karena usai Lebaran nanti kawasan ini akan digusur. Daerah itu terdampak proyek tol Becakayu.
Hal itu juga diutarakan Camat Jatinegara Nasrudin Abu Baka.
"Tahun depan sudah tidak lagi, habis Lebaran nanti kawasan itu kena gusur proyek tol Becakayu. Jadi akan dibongkar semua," kata Nasrudin.
Baca Lagi Dah https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/24/10163651/tahun-depan-tak-ada-lagi-tarawih-di-jpo-pasar-gembrong
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tahun Depan, Tak Ada Lagi Tarawih di JPO Pasar Gembrong"
Post a Comment