Search

Beras Bulog Berkualitas Jelek, Operasi Pasar Tak Efektif

BOGOR, (PR).- Harga beras di Kota Bogor masih tinggi meskipun pemerintah daerah setempat melakukan operasi pasar selama hampir dua pekan terakhir. Kondisi tersebut dikeluhkan sejumlah pembeli beras karena selain lebih mahal, kualitas beras juga lebih jelek dari biasanya.

Salah seorang pedagang warung nasi, Ani (29) mengaku membeli beras seharga Rp 12.000 per liter di pengecer dekat rumahnya wilayah Kecamatan Bogor Barat. "Harga di pasar tidak jauh beda dengan di warung. Harga normalnya Rp 9.000-10.000 per liter," katanya, Kamis 18 Januari 2018.

Ani menilai kualitas beras medium yang dibelinya itu kurang bagus dibandingkan sebelumnya. Menurut pengakuan pedagang beras kepadanya, beras tersebut berasal dari wilayah Kabupaten Cianjur. "Berasnya cepat basi, tidak seperti biasanya beli di warung yang sama," katanya mengeluh.

Menurut seorang pedagang beras di Pasar Bogor, Fenny (35) mengatakan kenaikan harga beras terjadi sejak sekitar satu bulan terakhir. Kenaikan harga dialami beras jenis medium maupun premium. Namun kenaikan yang lebih tinggi justru dialami beras medium hingga Rp 2.000-2.500 per liter.

"Tapi tergantung merek dan kualitasnya. Misalnya harga eceran beras sebelumnya Rp 7.500 sekarang jadi Rp 10.000 per liter. Yang harganya Rp 9.500 jadi Rp 11.500 per liter," kata Fenny menyebutkan. Kenaikan harga beras itu banyak mendapat penentangan dari pembeli, namun ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.

Kualitas Jelek

Sebelumnya, Kepala Bidang Sarana dan Komoditi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Tedy Sutiadi mengaku menggelar operasi pasar sejak 9 Januari 2018 lalu sampai sekarang. Sebanyak 250 ton beras dari Badan Urusan Logistik diterjunkan untuk operasi pasar guna menekan harga beras yang tinggi di pasaran.

"Namun ternyata kualitas beras dari Bulog untuk operasi pasar tidak sesuai harapan masyarakat Bogor jadi itu mungkin yang menyebabkan harga beras tetap tinggi," kata Tedy. Ia menganggap masyarakat lokal lebih banyak mengonsumsi beras berkualitas premium namun terpaksa beralih ke medium karena harganya naik.

Kegiatan operasi pasar tersebut, kata Tedy, digelar di Pasar Anyar dan Pasar Bogor. Ia menyebutkan beras bantuan itu disebarkan ke 10 kios beras di Pasar Bogor dengan jumlah 240 ton. Sedangkan di Pasar Anyar disebarkan ke lebih dari 12 kios dengan jumlah 11 ton dan akan ditambah sebanyak 50 ton lagi.

Tedi mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan kenaikan harga beras di pasaran. "Yang penting ketersedian beras masih aman di pasaran. Saya minta masyarakat bersabar karena pemerintah sedang memikirkan bagaimana mengatasi kenaikan beras ini," katanya meyakinkan.

Pekan depan

Di Kabupaten Bogor, operasi pasar baru akan digelar pekan depan. Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Bogor, Jona Sijabat menyebutkan harga beras medium saat ini mencapai Rp 11.000 per kilogram sedangkan beras premium Rp 12.800-13.000 per kilogram.

Operasi pasar menurut hasil pertemuan pemerintah daerahnya dengan Bulog, akan digelar di delapan kecamatan yakni Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Ciawi, Cisarua, Bojonggede, Babakan Madang dan Megamendung. Penyelenggaraannya dijadwalkan hanya satu hari di setiap lokasi mulai 23-29 Januari 2018.

Selain beras jenis medium, operasi pasar tersebut juga menyediakan komoditi lain seperti gula dan minyak goreng. Ia hanya menyebutkan harga beras yang dijual di sana yakni seharga Rp9.000 per kilogram atau di bawah harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, Rp9.450 per kilogram.***

"Satu titik delapan ton beras dan bila mana kurang bisa ditambah," kata Jona menyebutkan beras yang dijual adalah cadangan beras pemerintah dengan kualitas medium. Ia menegaskan kesiapan Bulog menyediakan beras tambahan bila masih banyak masyarakat yang membutuhkannya. (Hilmi Abdul Halim)***

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/01/18/beras-bulog-berkualitas-jelek-operasi-pasar-tak-efektif-418145

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Beras Bulog Berkualitas Jelek, Operasi Pasar Tak Efektif"

Post a Comment

Powered by Blogger.