REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pasar desa yang terletak di tenga Desa Tegowanuh, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah tersebut menempati lahan seluas 600 meter persegi yang memiliki beberapa los. Salah satu los yang terletak di tengah pasar tersebut merupakan bangunan peninggalan zaman Belanda. Berukuran 4x6 meter persegi, bangunan itu bertiang dan berkerangka atap kayu jati berbentuk gelondong bulat.
Mantan Sekretaris Desa Tegowanuh Adi Setyo Nugroho mengatakan los pasar ini dibangun pada masa Belanda tahun 1900-an. Hingga kini bangunan itu masih berdiri kokoh. Pemerintah desa pun terus berusaha melestarikan bangunan itu sehingga pasar bisa dikembangkan ke arah pariwisata.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui gelaran Gerebek Pasar Tradisional Desa Tegowanuh. Pada kegiatan gerebek tersebut, panitia membagikan kupon kepada masyarakat untuk berbelanja di pasar tersebut secara gratis.
Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, Didik Nuryanto mengatakan pelestarian pasar tradisional bangunan zaman Belanda ini perlu diapresiasi. "Kekuatan desa untuk melestarikan bangunan ini perlu diapresiasi, karena tidak setiap desa bisa melakukannya karena terjebak modernisasi," katanya.
Ia mengimbau pada pengelola pasar agar meningkatkan promosi agar pasar ini lebih banyak dikunjungi konsumen atau wisatawan. Pasar tradisoional yang menampung sekitar 30 pedagang ini dijual berbagai makanan tradisional, buah, sayuran, dan sembako.
Seorang pedagang, Sri Maryati (77) mengatakan dirinya telah berjualan sembako di pasar tersebut sejak 1965. Ia menuturkan dia berjualan di pasar tersebut merupakan generasi ketiga, yang sebelumnya ditempati orang tuanya yang meneruskan usaha neneknya.
Baca Lagi Dah http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/01/16/p2ni4g284-los-peninggalan-zaman-belanda-di-pasar-tegowanuhBagikan Berita Ini
0 Response to "Los Peninggalan Zaman Belanda di Pasar Tegowanuh"
Post a Comment