KOMPAS.com - Adalah penting bagi produsen memahami gabungan pasar dua generasi ini. Pasalnya, bahkan untuk Indonesia, pasar pada dua generasi ini mempunyai kemampuan menyerap produk-produk berbasis teknologi digital lumayan besar.
Kompas.com mengutip catatan dari laman rumahmilennials.com ihwal generasi milenial. Generasi ini acap disebut sebagai generasi Y. Generasi ini lahir antara rentang waktu 1980-2000. Kini, generasi tersebut sudah berusia antara 17-37 tahun.
Uniknya, generasi ini punya ciri khas yakni lahir saat era televisi sudah berwarna bukan lagi hitam putih. Mereka juga lahir tatkala telepon genggam dan internet diperkenalkan kepada banyak khalayak. Lantaran alasan itulah, generasi milenial alias generasi yang lahir generasi X dianggap amat mahir dengan teknologi.
Di Indonesia, dari total sekitar 225 juta penduduknya, ada 81 juta generasi yang berusia di antara 17-37 tahun. Mereka adalah generasi yang potensial membangun negara sekaligus pasar yang menjanjikan.
Selanjutnya, mengutip informasi dari tulisan di laman tirto.id, terdapat beberapa catatan menarik mengenai generasi Z. Meski ada berbagai pendapat soal umur generasi Z, publik secara umum menandai generasi ini sebagai orang-orang yang lahir antara 1995 hingga 2014. Generasi Z adalah orang-orang yang lahir di generasi internet—generasi yang sudah menikmati keajaiban teknologi usai kelahiran internet.
Dari catatan blogger bernama Yudi Kurniawan lewat tulisannya "Gen Z, Bonus Demografi, dan Masa Depan Indonesia" pada laman kompasiana.com, terdapat informasi bahwa proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2035 Indonesia memiliki penduduk sekitar 305,6 juta jiwa.
Catatan itu juga menunjukkan bahwa dari jumlah tersebut, sekitar 68,1 persen (207,8 juta) adalah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Jika dikerucutkan lagi, usia paling produktif seseorang biasanya ada di rentang 25-40 tahun. Artinya, mereka yang lahir pada rentang 1995-2010 adalah kelompok generasi emas yang akan menjadi tulang punggung bonus demografi di tahun 2035. Bila merujuk pada teori generasi, kelompok yang lahir pada pergantian milenium itu disebut dengan generasi Z.
Ramah teknologi
Di Indonesia, generasi Z juga dikenal sebagai generasi yang lebih individual, lebih global, lebih cepat terjun ke dunia kerja, dan tentu saja lebih ramah teknologi.
Lantas, masih pada laman tirto.id, menurut Hellen Katherina dari Nielsen Indonesia, generasi Z adalah masa depan. “Karena itu penting bagi para pelaku industri untuk memahami perilaku dan kebiasaan mereka,” ungkapnya.
Kedekatan generasi ini dengan teknologi sekaligus membuktikan masa depan sektor tersebut akan semakin cerah di tangan mereka. Dari segi ekonomi, menurut survei Nielsen, Generasi Z sudah memengaruhi perputaran ekonomi dunia sebagai 62 persen konsumen pembeli produk elektronik. Ini dipengaruhi oleh kehidupan mereka yang sudah serba terkoneksi dengan internet.
Catatan mengenai pasar di kedua generasi ini datang dari Sharp Smartphone Indonesia dalam rilis yang diterima Kompas.com pekan lalu. Perusahaan asal Jepang ini menyasar konsumen dari kedua generasi ini yang menyukai fotografi melalui ponsel pintar dengan kualitas kamera bagus dan baterai yang tahan lama.
"Kami yakin produk kami akan menjadi pilihan terbaik bagi konsumen yang menginginkan kualitas kamera yang bagus dan baterai yang tahan lama," kata Johnny Lin, Country Director Sharp Smartphone Indonesia menyebut dua produk anyarnya Sharp R1s dan Sharp Pi.
Johnny Lin juga menyebut bahwa kedua produk itu akan rilis di Indonesia pada Februari tahun ini.
Johnny Lin mengklaim kapasitas baterai Sharp R1s kini lebih besar dan maksimal sehingga dapat mengakomodasi tingginya pemakaian ponsel pintar oleh penggunanya. Hanya dengan satu kali pengisian baterai, Sharp R1s ini dapat bertahan hingga lebih dari enam hari. "Ini yang membedakan R1s dengan pendahulunya R1," tuturnya.
Sementara, Sharp Pi, kata Johnny Lin, membidik generasi milenial dan generasi Z yang memiliki hobi fotografi dan selalu ingin eksis di media sosial. Ponsel pintar dengan dua kamera utama ini terbilang terjangkau untuk kalangan siswa sekolah menengah atas maupun mahasiswa.
Menurut Johnny, fitur dua kamera pada Sharp Pi ini menjadikan hasil foto lebih tajam, fokus, jelas dan jernih. Melalui jumlah pixel yang cukup tinggi, hasil foto akan menjadi lebih maksimal.
Johnny mengatakan kedua produk itu, masing-masing akan berbanderol di kisara angka Rp 2 juta per unitnya. Kedua produk bisa dibeli pula melalui situs e-commerce di Indonesia, selain di gerai-gerai Sharp Smartphone.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Simak Besarnya Gabungan Pasar Dua Generasi Ini"
Post a Comment