KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana melakukan aksi korporasi pembelian kembali saham yang beredar alias buyback saham. Emiten tersebut antara lain PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Kepala Riset Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe menilai, aksi buyback saham tidak serta-merta akan memperkuat pasar. "Buyback itu positif, tapi di market belum terasa, investor masih ragu-ragu," katanya, Minggu (1/7).
Menurut Kiswoyo, harga buyback itu akan menjadi patokan buat para investor. Jika harga pasarnya lebih rendah dibandingkan harga beli oleh perusahaan, investor akan berani beli.
Semakin banyak perusahaan membeli kembali saham, investor akan semakin yakin untuk membeli, sebab emiten buyback di atas harga pasar.
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan, buyback akan berdampak besar pada IHSG apabila emiten yang melakukannya memiliki likuiditas besar. "Buyback itu pasti ada tujuan dan rencananya. Namun jika bicara untuk mengangkat pasar bursa, tentunya oleh emiten yang likuiditasnya besar," kata William.
KIswoyo tidak menggambarkan secara gamblang mengenai daya tarik buyback yang dilakukan MIKA, SRTG dan MNCN. Kiswoyo hanya bilang, menarik atau tidaknya bagi investor tergantung realisasi buyback.
"Tapi yang saya tahu MNCN itu sangat murah, harga wajarnya seharusnya di atas 1.500, jadi tanpa ada sentimen buyback pun dia sudah kemurahan," imbuh Kiswoyo
Editor: Dupla Kartini
AKSI KORPORASI
Baca Lagi Dah https://investasi.kontan.co.id/news/buyback-saham-tidak-otomatis-mendongkrak-pasarBagikan Berita Ini
0 Response to "Buyback saham tidak otomatis mendongkrak pasar"
Post a Comment