Sekdaprov Riau Minta Dinas Terkait Cepat Respon Kenaikan Harga ...

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengaku sudah mendapatkan informasi soal kenaikan sejumlah komoditas bahan pokok di pasaran di Riau dan Pekanbaru khususnya. Untuk itu Ia meminta Dinas terkait merespon cepat kondisi di lapangan itu.

Adapun komoditas yang mengalami kenaikan berdasarkan pantauan harga di Pasar , Kota Pekanbaru, harga telur ayam ras yang sebelumnya Rp38 ribu, sekarang sudah Rp48 ribu per papan.

Baca: Iis Dahlia Mengaku Sudah Kebal Hujatan

Harga daging ayam yang sebelumnya Rp32 ribu kini mencapai Rp35 ribu per Kg, dan daging sapi yang sebelumnya Rp120 ribu, kini sudah merangkak naik menjadi Rp130 per Kg.

"Dinas Terkait yang menangani ini kita minta bergerak cepat merespon situasi, mereka kan punya data, siapa pelaku usaha, berapa kebutuhan, berapa ketersediaan, dari mana jalur distribusinya, itu harus terdeteksi dan perlu sistem peringatan dini," ujar Sekda kepada Tribun Jumat.

Baca: Dibagi 2 Kelompok, 330 Calon Jamaah Haji Inhu Mulai Diberangkatkan, Ini Harapan Bupati

Dirinya menduga dan biasanya hukum pasar kenaikan harga bahan pangan tersebut dipengaruhi karena persediaan yang terbatas, sementara permintaan cukup tinggi.

Berdasarkan pengalamannya ketika menjabat Kepala Dinas Perdagangan di Batam, dalam menjamin stabilitas harga bahan pangan, data persediaan di tiap gudang maupun pasar sangat diperlukan.

Baca: Ramai Video Komentar Iis Dahlia Jadi Juri Audisi Penyanyi Dangdut, Mytha Lestari Ikut Tanggapi

"Saya waktu menjabat Kadis Perdagangan dulu, tiap pagi saya akses data, berapa stok yang ada di setiap gudang, jadi kita bisa mengukur, kalau kita kekurangan stok kita bisa berkomunikasi dengan daerah asal, sehingga jaminan stok ini yang akan menstabilkan harga,"ujar Ahmad Hijazi.

Sekda menambahkan pada komoditas pangan, tedapat komoditi yang memiliki harga rendah tapi instabilitasnya tinggi dan ada komoditi yang harganya tinggi tapi instabilitasnya rendah.Untuk itu, dirinya mengimbau agar Dinas Terkait melakukan pencermatan terhadap hal demikian.

"Yang harus kita cermati itu, komoditi yang dihitung-hitung harganya tinggi dan instabilitasnya juga tinggi, jadi ketika turun naik, bisa lebih terjamin stabilitas harganya," ujar Sekda.

Baca: Live Streaming TVRI ICC 2018 Manchester City vs Dortmund, Head to Head dan Prediksi Susunan Pemain

Ahmad Hijazi juga mengaku dalam hal ini Pemerintah tidak bisa menguasai stok pangan, namun Pemerintah dapat melakukan pengawasan. Tentunya juga melakukan kordinasi dengan pihak swasta.

"Yang menguasai stok itu kan swasta, tapi Pemerintahan harus melakukan pengawasan, misalnya kalau ada upaya praktik penimbunan kita bisa tahu dengan metodologi uji petik di pasar, misalnya ada 200 pedagang, kita kan tahu berapa stoknya per hari, ambil sampel beberapa pedagang, dan tinggal kali aja dengan jumlah pedagang yang ada di pasar itu, dari situ kita bisa tahu ketersediaan stok," jelasnya.

Baca: Formasi CPNS Sudah Diputuskan Pusat, Tinggal Dibagi ke Daerah, Kemungkinan Awal Agustus 2018

Karena persoalan gejolak harga di pasaran menurut Sekda merupakan masalah yang tidak bisa dibiarkan berlarut - larut apalagi sudah dikeluhkan masyarakat.

"Kalau perlu dikumpulkan seluruh Kabupaten/Kota untuk kordinasi untuk menciptakan harga yang stabil di Riau. Karena masing-masing sudah bisa Petakan kondisi di lapangan, maka mudah membuat solusinya, "ujarnya.(*)

Let's block ads! (Why?)