JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri tak yakin jika operasi pasar yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bisa menurunkan harga telur ayam di pasaran dalam waktu dekat.
"Upaya yang dilakukan pemerintah seperti operasi ini jangan berpikir sekarang dilakukan, harganya turun sekarang juga. Ya enggak bisa begitu karena semua ada prosesnya," kata Abdullah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/7/2018).
Hal itu dikatakan Abdullah sebab harga telur di pasar Jabodetabek masih cenderung tinggi. Sementara Mentan Amran Sulaiman telah menetapkan harga telur ayam pada operasi pasar tersebut sebesar Rp 19.500 per kilogram.
"Saya sudah dengar ada agenda operasi pasar, tapi kalau harga Rp 19.500 itu enggak tahu harga dari mana itu sebab harganya masih tinggi Rp 29.000 di sebagian besar pasar Jabodetabek," ucapnya.
Baca juga: Kementan Jual Telur Ayam Rp 19.000 Per Kg dalam Operasi Pasar
Abdullah menilai operasi pasar yang dilakukan Kementan seolah-olahterburu-buru karena dilakukan setelah terjadinya kenaikan harga telur ayam.
"Ya sebetulnya sah-sah saja mereka melakukan operasi pasar, itu tugas pemerintah. Cuma jangan sampai kayak pemadam kebakaran, hanya melakukan upaya setelah harganya tinggi," sambungnya.
Sebagai informasi, operasi pasar Kementan digelar di 43 pasar dan 6 perumahan di kawasan Jabodetabek, harga telur yang dijual seharga Rp 19.500 per kilogram.
"Sesuai perintah Bapak Presiden Jokowi, hari ini kami sepakat guyur pasar harga telur Rp 19.500 secara terus menerus. Harga di produsen sudah turun, memang disparitasnya 60 persen," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Toko Tani Indonesia (TTI) Center, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Amran menginginkan harga telur bisa kembali normal dalam waktu sepekan ini. Jika harga kembali normal, operasi pasar ini akan dihentikan.
"Jadi paling lambat satu minggu, harga kami pastikan turun. Kami sudah sepakat dalam rapat bersama Kemendag dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat," ucap dia.
Berdasarkan data Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, harga terendah telur di kandang peternak Jawa Timur Rp 19.500 per kilogram, di Jawa Tengah Rp 19.000 per kilogram.
Sedangkan harga tertinggi di Bodetabek Rp 22.000 per kilogram. Sementara menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, pada Rabu (18/7/2018), tercatat harga telur di provinsi DKI Jakarta berada di kisaran Rp 28.650 per kilogram. Harga tertinggi di Provinsi Maluku Utara mencapai Rp 36.550 per kilogram.
Baca Lagi Dah https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/19/170700026/pemerintah-operasi-pasar-telur-di-harga-rp-19.500-ini-tanggapan-pedagang
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Operasi Pasar Telur di Harga Rp 19.500, Ini Tanggapan ..."
Post a Comment