Liputan6.com, Jakarta - Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang berpendapat bahwa operasi pasar yang telah dijalankan saat ini sulit untuk bisa menurunkan harga beras. Lantaran, kualitas beras dalam operasi pasar tidak terlalu bagus. Padahal Operasi pasar ini dilakukan untuk menurunkan harga beras medium yang kualitasnya seharusnya bagus.
Dari pantauan Liputan6.com, beras operasi pasar berwarna tidak putih dan cenderung kuning. Selain itu, beras tersebut patahannya cenderung banyak.
Hajiyono salah satu pedagang Pasar Induk Beras Cipinang menyebut, kualitas beras dalam operasi pasar kali ini kualitasnya rendah. Padahal dalam operasi pasar kali ini ditujukan untuk menurunkan harga beras kualitas medium.
"Yang untuk operasi pasar kelas 3, harusnya kelas 1. Kelas 3 itu kualitasnya rendah. Harusnya yang bagus," kata dia kepada Liputan6.com di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Parahnya, beras tersebut warnanya cenderung kuning. "Warnanya harusnya putih, ini kan jelek," ungkapnya.
Hajiyono melanjutkan, beras tersebut berasal dari Perum Bulog. Harga belinya sekitar Rp 7.000 per kg. "Langsung dari Bulog, Rp 7.000 berapa gitu. Dari Bulog Rp 7.300 tambah ongkos kirim Rp 7.500," sambungnya.
Pihaknya mengaku pasrah menjual beras tersebut. Artinya, beras tersebut dijual selakunya asal pembeli mau. Beras operasi pasar itu bisa dijual seharga Rp 8.000 per kg, Rp 8.100 per kg. Namun, maksimal harga jual ialah Rp 9.300 per kg.
Dia pesimistis dengan kondisi ini bisa menurunkan harga beras. Seharusnya, beras yang disalurkan kualitas baik sehingga dicari konsumen. "Tidak turun, harusnya yang bagus. Harus diayak ini, menirnya dibuang," tutup dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Baca Lagi Dah http://bisnis.liputan6.com/read/3223193/kualitas-jelek-beras-operasi-pasar-gagal-turunkan-hargaBagikan Berita Ini
0 Response to "Kualitas Jelek, Beras Operasi Pasar Gagal Turunkan Harga"
Post a Comment