SURYA.co.id | SURABAYA - Rencana Pemkot Surabaya yang masih tertatih untuk merealisasikan pembangunan Rumah Potong Unggas didukung oleh PD Pasar Surya.
Sebagaimana disampaikan oleh Direktur Teknik dan Usaha Zandy Ferryansa, Minggu (6/1/2019), sampai saat ini di pasar tradisional belum ada yang memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Dari sekitar 40 pasar tradisional yang aktif di Surabaya hanya ada dua titik pasar yang sudah memiliki IPAL. Yaitu pasar Wonokromo dan Pasar Tambahrejo. Itupun yang membangun adalah pihak swasta.
"Kalau konteksnya pasar tradisional memang ketentuannya di sana harus punya IPAL, juga sudah ada aturan berupa perda, kalau memang ada rencana membuat rumah potong hewan tentu kami mendukung," kata Ferry.
Sebab meski saat ini sudah ada pelarangan, nyatanya kucing-kucingan antar pedagang dengan penegak perda untuk tidak menyembelih unggas di terus terjadi.
Tak jarang pedagang masih menyembelih di dalam pasar dengan membawa dirigen yang digunakan untuk tempat menadah darah dan jeroan penyembelihan.
Kalaupun ada pedagang yang sadar juga terkadang unggas disembelih di luar pasar tradisional. Namun ada pula yang masih disembelih di dalam pasar. Hal itu masih menjadi temuan PD Pasar Surya.
"Kalau ditanya mengapa tidak menyediakan atau membangun, ya kembali lagi, saat ini kami masih fokus untuk memulihkan kondisi keuangan perusahaan," kata Ferry.
Kondisi terbelit utang pajak, utang pembayaran konstruksi revitalisasi pasar, dan masalah internal kekosongan direksi masih menjadi kendala utama yang membuat perusahaan daerah satu ini menjadi pincang.
"Tapi kami masih upayakan ada CSR maka kami akan arahkan untuk penyediaan IPAL," tegasnya.
Baca Lagi Dah http://surabaya.tribunnews.com/2019/01/06/masih-ada-pedagang-potong-unggas-di-pasar-ini-yang-dilakukan-pd-pasar-surya-surabayaBagikan Berita Ini
0 Response to "Masih Ada Pedagang Potong Unggas di Pasar, Ini yang Dilakukan PD Pasar Surya Surabaya - Surya"
Post a Comment