Search

Harga Telur Melonjak, Pedagang Palmerah Minta Operasi Pasar

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Januari 2018 sebesar 0,62 persen. Penyumbang terbesar tingginya inflasi di bulan pertama ini adalah kenaikan harga jual dari komoditas pangan, seperti harga beras, dan peningkatan harga rokok kretek.

Kepala BPS, Suhariyanto atau yang akrab disapa Kecuk mengatakan, inflasi‎ pada Januari ini sebesar 0,62 persen lebih tinggi dibanding realisasi periode bulan yang sama sebesar 0,51 persen. Namun lebih rendah dibanding capaian inflasi di Januari 2017 yang sebesar 0,97 persen.

"Penyebab utama terjadinya inflasi 0,62 persen di Januari 2018 karena harga-harga barang bergejolak yang menyumbang inflasi 0,47 persen dan harga barang yang diatur pemerintah (administered prices) 0,15 persen," ujar Kecuk saat Rilis Inflasi Januari 2018 di kantornya, Jakarta, Kamis kemarin. 

Dia menjelaskan, kelompok bahan makanan mencatatkan inflasi sebesar 2,34 persen dengan andil inflasi 0,48 persen di Januari 2018.

Adapun penyumbang terbesar inflasi pada kelompok ini, sambung Kecuk, adalah harga beras dengan andil inflasi 0,24 persen.

"Harga beras jadi penyumbang terbesar inflasi ini, andilnya 0,24 persen. Disusul daging ayam ras yang memberi andil inflasi 0,07 persen, ikan segar 0,05 persen, cabai rawit 0,04 persen, cabai merah 0,03 persen, serta sayur dan buah dengan andil inflasi 0,01 persen," terang Kecuk.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah http://bisnis.liputan6.com/read/3250882/harga-telur-melonjak-pedagang-palmerah-minta-operasi-pasar

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Telur Melonjak, Pedagang Palmerah Minta Operasi Pasar"

Post a Comment

Powered by Blogger.