TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Forum Pemantau Independen (Forpi) Kabupaten Sleman menganggap eksistensi sebuah pasar tradisional perlu untuk terus didorong.
Pihaknya menilai revitalisasi yang lebih optimal terhadap pasar tradisional mutlak dilakukan pemerintah.
Forpi menilai revitalisasi ini perlu dilakukan secara masif dan menggandeng elemen-elemen yang berkaitan secara bersama-sama.
Disampaikan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang membahas revitalisasi pasar tradisional pihaknya menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh pasar tradisional.
Baca: Pedagang Pasar Tradisional Juga Butuhkan Jaminan Kecelakaan Kerja
Hempri Suyatna, Anggota Forpi Sleman menuturkan keberadaan serta ekspansi besar-besaran yang dilakukan pasar modern secara langsung mengancam keberlangsungan pasar tradisional.
"Implikasinya terjadi penurunan omset pedagang tradisional sehingga berakibat pada stagnansi kesejahteraan pedagang," katanya dalam FGD di Ruang rapat Rumdin Wakil Bupati Sleman, Selasa (18/9/2018).
Selain itu, Hempri menilai ketergantungan pedagang terhadap rentenir, tengkulak dan produk pabrikan swasta besar menambah persoalan yang dihadapi oleh pasar tradisional.
Hal ini menyebabkan diferensiasi produk yang ditawarkan oleh pasar tradisional dan modern tak signifikan.
"Apa bedanya jika pasar tradisional saja juga menjual produk-produk pabrikan besar seperti mie instan atau produk kemasan lainnya, akhirnya konsumen memilih untuk membeli di pasar modern, pasar tradisional ditinggalkan," kata dia.
Baca: Disperindag Sleman Fokuskan Peremajaan Sejumlah Pasar Tradisional
Sementara itu, beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan eksistensi pasar tradisional selama ini dirasa masih sangat kurang.
Baca Lagi Dah http://jogja.tribunnews.com/2018/09/18/kalah-dengan-pasar-modern-forpi-sleman-nilai-pasar-tradisional-perlu-lebih-optimal-direvitalisasiBagikan Berita Ini
0 Response to "Kalah dengan Pasar Modern, FORPI Sleman Nilai Pasar Tradisional ..."
Post a Comment