SURYAMALANG.COM, BLITAR - Rencana pembangunan Pasar Templek yang batal dilaksanakan pada 2018 ini membuat pedagang resah. Nasib para pedagang Pasar Templek yang sudah terlanjur pindah ke tempat relokasi di Pasar Wage semakin tidak jelas.
Apalagi, sekarang lapak berjualan di Pasar Templek yang sudah ditinggal pedagang ke tempat relokasi, sebagian justru dipakai berjualan oleh pedagang liar. Pantauan di lokasi, Senin (24/9/2018), menunjukkan sejumlah pedagang menggelar dagangan di bekas lapak yang sudah dibongkar di Pasar Templek.
Mereka menggelar barang dagangan secara lesehan di lantai. Lapak berjualan milik pedagang memang sudah dibongkar, tetapi atapnya masih utuh. Pedagang lesehan yang tidak mau pindah ke tempat relokasi memanfaatkan lapak yang sudah ditinggal pemiliknya untuk berjualan.
Seperti yang dilakukan Patmi, salah satu pedagang lesehan. Patmi mengaku tidak punya lapak di Pasar Templek. Selama ini, dia berjualan lesehan di teras toko atau di pinggir jalan. Saat pedagang direlokasi ke Pasar Wage, sebenarnya dia juga ikut pindah.
Tetapi, dia memilih tetap berjualan di pinggir jalan di Pasar Templek. Lalu, setelah ada kabar pembangunan pasar batal, dia pindah berjualan menempati lapak yang sudah ditinggal pemiliknya.
"Saya tidak punya lapak, biasanya saya hanya berjualan lesehan di emper toko atau di pinggir. Karena sekarang tempatnya kosong, saya pindah jualan di bekas lapak yang sudah dibongkar," kata Patmi.
Kondisi itu membuat iri para pedagang pemilik lapak yang sekarang pindah berjualan di tempat relokasi. Para pedagang menganggap kondisi berjualan di tempat relokasi sepi karena masih ada pedagang yang berjualan di Pasar Templek.
Seperti diungkapkan salah satu pedagang Pasar Templek, Sutakat. Menurut Sutakat, Disperindag menyuruh para pedagang yang memiliki lapak pindah ke tempat relokasi. Tapi, sebaliknya, Disperindag malah membiarkan pedagang liar berjukan di lapak yang sudah ditinggalkan pemiliknya.
"Pedagang Pasar Templek yang memiliki lapak disuruh pindah ke tempat relokasi di Pasar Wage. Tapi, sekarang lapaknya malah dipakai berjualan pedagang lain yang tidak punya surat. Pedagang yang sekarang berjualan di sana bisa diakatakan liar," kata Sutakat.
Untuk itu, Sutakat meminta Disperindag segera memagari lapak di Pasar Templek. Kalau perlu, Disperindag merobohkan lapak yang sudah ditinggal pemiliknya ke tempat relokasi. Dengang begitu, tidak ada aktivitas berjualan di Pasar Templek.
Baca Lagi Dah http://suryamalang.tribunnews.com/2018/09/24/pembangunan-tidak-jelas-pedagang-minta-disperindag-pagari-lapak-di-pasar-templek-blitarBagikan Berita Ini
0 Response to "Pembangunan Tidak Jelas, Pedagang Minta Disperindag Pagari ..."
Post a Comment