Seorang pedagang di Pasar Karangpucung Kabupaten Cilacap, Neli mengatakan beberapa hari terakhir, suplai sayuran dari berbagai daerah di pasar Karangpucung minim. Dia menduga transportasi dari daerah asal sayuran terganggu padatnya arus balik di berbagai daerah pada H+3 hingga H+5 usai lebaran.
“Ya kacang, ya timun, welok, segala macam sayuran naik, dua hari ini. Sayuran biasanya Rp 7.000 per kilogram, sekarang Rp 10 ribu per kilogram. Ya macam ini, sayuran,” katanya.
Dia menjelaskan, selain mengandalkan pasokan lokal, suplai sayuran di Pasar Karangpucung berasal dari berbagai daerah. Antara lain Wonosobo, Magelang, Brebes dan Banjarnegara. Sebagian lainnya juga berasal dari Garut, Jawa Barat. Namun, dalam beberapa hari terakhir, suplai dari berbagai daerah sulit didapat.
Pasalnya, banyak kendaraan pengangkut sayur yang terjebak macet. Sebab itu, suplai untuk pasar-pasar pun terlambat.
Kata dia, terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan dibanding sebelum lebaran. Kacang dari Rp 7.000 per kilogram naik menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Kenaikan harga juga dialami oleh komoditas lain, seperti cesin, welok dan terong yang rata-rata naik Rp 3.000 per kilogram.
“Ya kayaknya, pasaran besok masih. Ya kira-kira seminggu (setelah lebaran) lah, nanti kan biasa lagi. Ya memang sedang susah sih ya,” ujarnya.
Pedagang ayam sayur di pasar yang sama, Bu Mijo mengatakan harga ayam sayur masih bertahan Rp 40 ribu per kilogram, atau sama dengan menjelang lebaran. Kata dia, harga tinggi ini dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi dan minimnya suplai dari agen ayam sayur hidup.
Dia memperkirakan harga ayam masih akan bertahan tinggi beberapa hari ke depan. Namun, harganya tak akan turun ke harga normal kisaran Rp 27 ribu per kilogram dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini musim hajatan telah dimulai. Dengan demikian, kebutuhan daging ayam dan sapi untuk pasaran lokal juga masih tinggi.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Tulus Wibowo mengatakan, pada H+3 hingga H+5 lebaran ruas utama mudik di Jalur Nasional Lintas Selatan (JLS) Jawa Tengah ruas Cilacap terpantau ramai dan padat.
Namun, ia menjamin tak terjadi kemacetan atau hambatan berarti. Kata dia, arus lalu lintas relatif lancar hingga perbatasan Kota Banjar, Jawa Barat.
Kemacetan, kata dia justru terjadi di ruas-ruas jalur provinsi dan nasional di luar jalur mudik. Kendaraan wisatawan menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah titik. Antara lain Adipala dan Jeruklegi.
“Berangkatnya bersamaan. Jadi antrean kendaraan di Jeruklegi bisa sampai Sendang Sinaga Kawunganten,” ujar Tulus.
Reporter: Ridlo Susanto
Editor: G.A. Guritno
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Macet Arus Balik Picu Kenaikan Harga Sayuran dan Komoditi di ..."
Post a Comment