JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir tiga tahun sejak Pasar Blok A di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan dirobohkan untuk dibangun kembali pada Desember 2015, tanda-tanda pembangunan di pasar tersebut belum terlihat lagi, Senin (1/7/2018).
Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, Senin, tak terlihat tanda-tanda pembangunan di sana. Hanya terlihat sebuah alat berat dan dua truk yang tidak beroperasi.
Tidak ada tukang bangunan yang bekerja di pasar yang dirobohkan itu. Padahal, groundbreaking pembangunan pasar sudah dilakukan pada Juni 2017.
Kini, lahan bekas Pasar Blok A berdiri itu seperti lahan kosong yang dimanfaatkan warga untuk membuang sampah.
Baca juga: Sudah Dikosongkan, Pasar Blok A Fatmawati Tunggu Dirobohkan
Selain satu tiang merah tinggi yang ditutupi seng-seng, tak terlihat ada konstruksi bangunan lain di lokasi.
Kendati demikian, ada sebuah bedeng di pojok lahan yang jadi tempat seseorang tidur siang.
Ketika acara groundbreaking pada 21 Juni 2017, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pasar ini bakal terintegrasi dengan hotel dan stasiun mass rapid transit (MRT).
Berbeda dengan bekas pasar ini, Stasiun MRT Pasar Blok A hampir rampung. Beberapa kali terdengar kereta MRT melintas di sana.
Pasar yang terintegrasi hotel ini akan dibangun 21 lantai dan 1 semi basement dengan luas keseluruhan 27.900 meter persegi.
Untuk pasar, luas lahan yang akan digunakan adalah 18.700 meter persegi, sedangkan luas lahan yang digunakan untuk hotel adalah 9.200 meter persegi.
Lantai semi-basement sampai lantai 4 digunakan untuk pasar tradisional, lantai 5 hingga lantai 7 akan digunakan sebagai tempat parkir, lantai 8-lantai 13 akan digunakan sebagai tempat pertokoan dengan total kios 2.140 unit.
Baca juga: PT MRT Berlakukan Rekayasa Lalu lintas di Sekitar Pasar Blok A
Sementara itu, lantai 14 hingga lantai 21 digunakan untuk hotel dengan 316 kamar.
Djarot meminta pembangunan pasar diselesaikan lebih dulu daripada hotel agar pedagang bisa berjualan secepatnya.
Ia menargetkan bangunan pasar selesai pada 2018 berbarengan dengan selesainya proyek MRT.
Awalnya, pembangunan terhambat karena menunggu PT MRT Jakarta menyelesaikan konstruksi stasiun layang.
"Tanah kami di Blok A itu kepotong 1.000 meter persegi. Itu dari kita sebelumnya sekitar 4.000 meter persegi jadi stasiun," kata Amanda.
Selain itu, sejak dari pembongkaran, groundbreaking, hingga saat ini, terjadi beberapa kali perubahan desain. Perubahan desain ini kemudian mempengaruhi perizinan yang harus diurus.
"Untuk pembangunan Pasar Blok A saat ini menunggu penambahan koefisien lantai bangunan. Izin saat ini belum keluar, kami mau tertib administrasilah," ujar dia.
Baca Lagi Dah https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/01/19351471/pembangunan-kembali-pasar-blok-a-fatmawati-mangkrakBagikan Berita Ini
0 Response to "Pembangunan Kembali Pasar Blok A Fatmawati Mangkrak"
Post a Comment