Populasi Muslim Menjadi Pasar Utama dalam Mendongkrak ...

Jakarta, Gatra.com – Menurut Ketua Tim Percepatan Wisata Halal, Kementrian Pariwisata, Riyanto Sofyan, industri halal di dunia, sudah berevolusi dalam beberapa dekade terakhir.

Misalnya, pada tahun 2000-an, sudah bergerak ke sektor gaya hidup. Pergerakan tersebut terjadi bukanlah tanpa sebab, hal ini tentunya merujuk kepada jumlah populasi muslim di dunia.

Mengutip data dari Thomson Reuters tahun 2016, populasi muslim di dunia berjumlah 1,7 milyar orang yang tergabung ke dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan 57 negara anggota. Sementara, populasi di luar OKI masih ada sekitar 500 juta jiwa.

Dengan besaran tersebut, menjadikan populasi muslim menjadi kekuatan ekonomi ketiga setelah Amerika Serikat (AS) dan Cina. Maklum, produk domestik bruto (PDB) dari populasi muslim tercatat mencapai US$ 8 trilyun di bawah Cina yang sebesar US$ 9,2 trilyun dengan total populasi 1,5 milyar jiwa.

Dari angka PDB tersebut, kata Sofyan, sekitar US$ 4 trilyun diantaranya adalah disposible income. “Jadi middle classnya muslim itu sudah mulai meningkat seiring dengan kemampuan ekonominya yang meningkat,” kata Sofyan kepada Gatra.

Bahkan, masih berdasarkan data dari Thomson Reuters tersebut, konsumsi populasi muslim pada 6 sektor riil yakni food, travel, clothing, pharmaceutical, media recreation dan cosmetic adalah yang terbesar di dunia yakni mencapai US$ 2 trilyun. Mengalahkan konsumsi dari Cina sebesar US$ 1,9 trilyun. Market sharenya populasi muslim juga cukup besar sekitar 10-18 persen.

“Kalau kita mensasar satu pasar, dua hal yang paling penting yakni ukurannya atau sizenya jadi bisa dibilang pasar muslim itu bukan ceruk pasar lagi tapi sudah pasar utama. Dan jangan lupa, untuk pertumbuhannya juga di atas rata-rata industri sekitar 7,3 persen di enam sektor ini,” kata Sofyan.

Khusus untuk pariwisata, masih berdasarkan data Thomson Reuters, pengeluaran wisatawan muslim mencapai US$ 151 milyar dari jumlah 117 juta orang. Pegeluaran tersebut di luar kegiatan haji dan umrah yang jumlahnya hanya US$ 18 milyar atau 1/8 dari jumlah pengeluaran wisata reguler tersebut.

“Bahkan tingkat pertumbuhan pegeluaran muslim ini juga besar 9,08 persen yang berada di atas rata-rata dunia sekitar 4 persen. Jadi, sizenya gede growthnya juga gede,” ucap Sofyan.

Reporter : Dara Purnama

Editor : Gandhi Achmad

Let's block ads! (Why?)