Pedagang Berharap Bisa Segera Kembali Berjualan di Pasar Johar

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selesainya pembangunan Pasar Johar Baru sudah ditunggu oleh para pedagang yang saat ini menempati Pasar Johar Relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Para pedagang berharap pembangunan pasar tidak molor sehingga bisa ditempati sesuai yang dijanjikan yaitu awal 2020.

Seorang pedagang eks Pasar Kanjengan, Sunarto mengatakan, telah dua tahun menempati kios di tempat Pasar Johar Relokasi, yakni sejak Maret 2016. Ia ingin segera kembali berjualan di pasar yang lama yaitu Pasar Kanjengan.

"Masih enak di Pasar Johar sana. Di sini tempatnya terlalu jauh dari kawasan perkantoran sehingga pembeli berkurang banyak. Pembeli yang masih sering datang kebanyakan dari penjual yang kulakan," kata pedagang sembako itu, Selasa (26/6/2018).

Ia membedakan jika berjualan di Pasar Kanjengan yang lama, pembeli relatif banyak karena dekat selain aksesnya yang mudah dijangkau juga bersatu dengan pasar lainnya yaitu Yaik dan Johar. Sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan untuk mencari barang yang diinginkan.

"Lokasinya kab lebih dekat dibandingkan harus ke belakang MAJT. Makanya saya berharap pembangunan segera selesai dan bisa kembali berjualan lagi di tempat lama," harapnya.

Meski ingin kembali berjualan di Pasar Johar, para pesagang pada umumnya juga merasa nyaman berjualan di Pasar Relokasi. Hal itu dikarenakan tempatnya yang lebih luas sehingga pembeli dan pedagang tidak berdesak-desakan sebagaimana yang terjadi di Pasar Johar dulu.

"Namun dibandingkan berjualan dengan dasaran terbuka, lebih baik jika berupa kios. Untuk menaruh barang-barang lebih aman. Hanya saja, kami minta gedung baru Pasar Johar Baru, tempatnya harus lebih bersih, bagus, dan memadai,'' kata pedagang daging ayam, Parmi.(*)

Let's block ads! (Why?)