Peneliti senior Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan, salah satu dampak yang diakibatkan adalah Indonesia menjadi pasar alternatif produk kedua negara yang tengah beradu tersebut.
"Ada potensi pengalihan sebagian ekspor China yang tadinya ke AS menjadi ke negara-negara lain, dan Indonesia menjadi salah satu target pasar alternatif," kata Faisal saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Senin (18/6/2018).
Faisal menjelaskan, Indonesia menjadi pasar alternatif dikarenakan pasar domestik tanah air yang luas dan hambatan perdagangannya juga rendah, baik hambatan tarif maupun non tarif.
Tidak hanya itu, Faisal juga mengungkapkan dampak positif dari memanasnya hubungan dagang AS-China sangat terbatas. Pasalnya, tidak banyak produk industri manufaktur Indonesia yang bisa mengisi pangsa pasar ekspor diakibatkan perang dagang.
"Potensi penetrasi pasar ekspor Indonesia kedua negara tersebut juga relatif terbatas karena daya saing yang lemah dibanding negara-negara pesaing seperti Vietnam yang banyak menguasai pasar ekspor di AS maupun China," tutup dia.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RI Bisa Jadi Pasar Alternatif AS-China yang Tengah 'Cekcok'"
Post a Comment