Search

Penghentian Lelang dan Eropa Hijaukan Pasar Obligasi Lagi

 

Naiknya harga surat berharga negara (SBN) itu tidak senada dengan yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain ketika pergerakannya masih sangat bervariasi.  

Data Refinitiv menunjukkanmenguatnya harga SBN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  


Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan paling menguat adalah seri FR0075 dengan penurunan yield sebesar 9 basis poin (bps) menjadi 8,33%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Seri acuan lain juga menguat yaitu 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun dengan penurunan yield sebesar 3 bps, 4 bps, dan 5 bps menjadi 7,97%, 7,89%, dan 8,22%. 

Sentimen positif pekan lalu akibat penghentian penerbitan SBN melalui mekanisme lelang hingga akhir tahun berlanjut. 

Faktor positif itu ditambah dengan semakin bergulirnya proses Brexit oleh Inggris setelah sepakatnya Uni Eropa terhadap draft perjanjian, yang menghindarkan investor global dari risiko tambahan bergolaknya Benua Biru.  

Opening 10:44
Yield Obligasi Negara Acuan 26 Nov 2018
Seri Benchmark Yield 23 Nov 2018 (%) Yield 26 Nov 2018 (%) Selisih (basis poin) Yield wajar IBPA 22 Nov'18
FR0063 5 tahun 8.009 7.979 -3.00 7.913
FR0064 10 tahun 7.943 7.899 -4.40 7.957
FR0065 15 tahun 8.283 8.228 -5.50 8.269
FR0075 20 tahun 8.429 8.333 -9.60 8.393
Avg movement -5.62
Sumber: Refinitiv 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih(spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 484 bps, menyempit dari posisi pekan lalu 486 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun hingga 3,05% dari posisi sebelumnya 3,054%. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, investor asing di pasar menggenggam SBN senilai Rp 889,21 triliun, atau 37,56% dari total SBN beredar Rp 2.367 triliun berdasarkan data per 21 November.    

Angka kepemilikannya masih positif Rp 24,89 triliun dibanding posisi akhir Oktober Rp 864,32 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 36,93% pada periode yang sama. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini tidak seperti yang terjadi di pasar ekuitas.  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,11% menjadi 5.999 hingga siang ini, sedangkan nilai tukar rupiah justru menguat +0,17% menjadi Rp 14.510 di hadapan tiap dolar AS. 

Pelemahan dolar AS tidak seiring dengan naiknya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang menguat 0,04% menjadi 96,959. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, investor bergerak bervariasi dan mayoritas masih mengalami koreksi seperti di China, Malaysia, Filipina, dan Rusia.

Penguatan hanya dialami Brasil, India, Singapura, dan Indonesia.</span> 

Penguatan signifikan justru dialami pasar obligasi negara berkembang, yang kemungkinan merupakan pembalikan arah setelah koreksi yang sudah cukup lama terjadi. 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara Yield 23 Nov 2018 (%) Yield 26 Nov 2018 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 10.09 9.89 -20.00
China 3.403 3.429 2.60
Jerman 0.371 0.343 -2.80
Perancis 0.757 0.723 -3.40
Inggris 1.433 1.384 -4.90
India 7.723 7.681 -4.20
Italia 3.473 3.449 -2.40
Jepang 0.095 0.09 -0.50
Malaysia 4.163 4.167 0.40
Filipina 7.111 7.14 2.90
Rusia 8.7 8.78 8.00
Singapura 2.442 2.407 -3.50
Thailand 2.63 2.63 0
Turki 16.55 16.26 -29.00
Amerika Serikat 3.065 3.05 1.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20181126111735-17-43655/penghentian-lelang-dan-eropa-hijaukan-pasar-obligasi-lagi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penghentian Lelang dan Eropa Hijaukan Pasar Obligasi Lagi"

Post a Comment

Powered by Blogger.