Search

Suku Bunga BI dan Paket Kebijakan Angkat Pasar Obligasi

 

Bank Indonesia menaikkan suku bunga menjadi 6% kemarin dan hari ini Kemenko Perekonomian mengeluarkan paket kebijakan XVII. 

Naiknya harga surat berharga negara (SBN) itu seiring dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang dan negara maju.  


Data Refinitiv menunjukkanmenguatnya harga SBN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan yang paling menguat adalah seri FR0075 bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 6 basis poin (bps) menjadi 8,45%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Seri acuan lain yaitu seri 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun juga menguat dengan penurunan yield 4 bps, 3 bps, dan 2 bps menjadi 8%, 8,07%, dan 8,33%. 

Dari global, drama Brexit dan Italia masih membayangi.  Brexit masih berjalan setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mampu menenangkan pelaku pasar global.

Yield Obligasi Negara Acuan 16 Nov 2018
Seri Benchmark Yield 15 Nov 2018 (%) Yield 16 Nov 2018 (%) Selisih (basis poin) Yield wajar IBPA 16 Nov'18
FR0063 5 tahun 8.051 8.003 -4.80 7.92
FR0064 10 tahun 8.111 8.072 -3.90 7.96
FR0065 15 tahun 8.358 8.333 -2.50 8.26
FR0075 20 tahun 8.514 8.45 -6.40 8.4
Avg movement -4.40
Sumber: Refinitiv 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat.  

Indeks tersebut naik 0,67 poin (0,29%) menjadi 232,77 dari posisi kemarin 232,1. 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih(spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 495 bps, menyempit dari posisi kemarin 500 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun naik lagi hingga 3,11% dari posisi kemarin 3,1%. 

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 882,45 triliun SBN, atau 37,25% dari total beredar Rp 2.369 triliun berdasarkan data per 13 November.  

Angka kepemilikannya masih positif Rp 18,13 triliun dibanding posisi akhir Oktober Rp 864,32 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 36,93% pada periode yang sama. 

Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas dan pasar uang.  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,95% menjadi 6.012 hingga sore ini, sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,46% menjadi Rp 14.608 di hadapan tiap dolar AS. 

Penguatan dolar AS tidak seiring dengan naiknya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang menguat 0,09% menjadi 97,011. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, koreksi dicatatkan India, sehingga investor asing kemungkinan sedang beralih ke pasar yang positif seperti China, Malaysia, Filipina, Rusia, dan Indonesia.

Dua pasar yaitu Brasil dan Singapura masih stagnan.</span> 

Meskipun demikian, pasar obligasi negara berkembang juga menguat yaitu di Perancis, Inggris, dan Jepang, berbalik dari kondisi di Amerika Serikat dan Jerman yang terkoreksi.
 

Yield Obligasi 10 Tahun Negara Berkembang dan Negara Maju
Negara Yield 15 Nov 2018 (%) Yield 16 Nov 2018 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 10.45 10.45 0.00
China 3.427 3.366 -6.10
Jerman 0.358 0.371 1.30
Perancis 0.75 0.762 -0.10
Inggris 1.37 1.395 -1.30
India 7.756 7.792 3.60
Italia 3.49 3.434 -5.60
Jepang 0.109 0.104 -0.50
Malaysia 4.161 4.157 -0.40
Filipina 7.438 7.35 -8.80
Rusia 8.65 8.62 -3.00
Singapura 2.452 2.452 0.00
Turki 16.01 16.07 6.00
Amerika Serikat 3.107 3.119 1.20
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20181116174330-17-42563/suku-bunga-bi-dan-paket-kebijakan-angkat-pasar-obligasi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Suku Bunga BI dan Paket Kebijakan Angkat Pasar Obligasi"

Post a Comment

Powered by Blogger.