Relawan Blusukan ke Pasar Tradisional Kampanyekan Jokowi-Ma'ruf

SOLO, KOMPAS.com - Relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Forum Relawan Jokowi-Amin Solo Raya melakukan blusukan ke Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Minggu (18/11/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kegiatan itu dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Ada ratusan relawan gabungan dari 33 relawan se-Solo Raya yang ikut dalam kegiatan itu.

Mereka berkeliling pasar untuk mengkampanyekan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin kepada para pedagang. Mereka juga membagikan stiker bergambar Jokowi dan kaus bertuliskan #01.

Selesai melakukan kampanye, para relawan kemudian belanja kebutuhan pokok di pasar tersebut. Ada tempe, kentang, cabai, wortel, seledri, luncang dan sayuran lainnya.

Koordinator Sekber Forum Relawan Jokowi-Amin, Baningsih mengatakan, kegiatan blusukan pasar tradisional akan terus dilakukan selama masa kampanye Pilpres 2019.

Ia ingin memperkenalkan sosok pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019 itu kepada para pedagang.

"Kami ingin mengenalkan dan mengkampanyekan pasangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin kepada pedagang. Kegiatan ini akan kita lakukan sampai berakhirnya masa kampanye," ungkap Baningsih.

Menurut Baningsih, kegiatan tersebut juga sekaligus untuk mengajak masyarakat melestarikan keberadaan pasar tradisional sesuai dengan program Nawacita Presiden Jokowi.

Salah seorang pedagang Pasar Legi, Sugiyem (70) mengatakan, para relawan tersebut selain belanja kebutuhan pokok juga memberikan dirinya stiker bergambar Jokowi.

"Iya, dapat stiker gambarnya Pak Jokowi," katanya.

Ia berharap siapapun presiden dan wakil presiden yang terpilih pada Pilpres 2019 dapat memperhatikan nasib masyarakat kecil dan amanah.

Anggota Bawaslu Surakarta Divisi Sengketa Arif Nuryanto mengungkap, tidak ditemukan pelanggaran dalam kampanye yang dilakukan relawan Jokowi-Amin ini.

Meski ada pembagian stiker dan kaos paslon nomor urut 01 kepada pedagang, kata Arif belum masuk dalam kategori pelanggaran.

"Tidak ada pelanggaran. Itu tadi murni kampanye," jelas Arif.

Let's block ads! (Why?)