Seperti dilansir Reuters, Kamis (15/11/2018), The European Automobile Manufacturers' Association (ACEA) melaporkan penjualan mobil baru per Oktober 2018 merosot 7,4%. Pemicunya adalah penurunan permintaan di Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol.
Jenama-jenama yang penjualannya turun adalah Audi, Nissan, dan VW. Khusus untuk Audi dan VW, penjualan merosot karena pelanggan semakin menghindari mobil diesel. Kendaraan produksi pabrikan Jerman juga sedang berusaha memenuhi standar Worlwide Harmonised Light Vehicle (WLTP) yang baru.
Sementara pada tahun lalu, China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) melaporkan pasar mobil China tumbuh 3% tahun lalu. Akan tetapi, nilai itu turun tajam dari kenaikan 13,7% pada 2016.
Dealer mobil China pun mengusulkan agar pemerintah memangkas pajak yang dikenakan pada pembelian mobil. Kendati demikian, Meng Wei, juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), mengatakan opsi itu tidak akan diambil.
Ia mengatakan, China selaku pasar otomotif terbesar di dunia merasakan perlambatan. "Secara obyektif, (pelambatan) ini dapat membantu merangsang kerja pasar, memperkuat daya saing inti industri dan menghapus kapasitas yang ketinggalan zaman," kata Wei pada konferensi pers di Beijing.
"Saat ini komisi kami belum mempertimbangkan atau mengusulkan gagasan 'memotong pajak pembelian," ujarnya. Saat ini, tarif pajak pembelian saat ini 10%.
"Tanpa kebijakan yang mendukung, pelemahan bisa berlanjut hingga pertengahan 2019," tulis broker Jefferies dalam catatan minggu ini, melansir Reuters.
(miq/miq)
Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/news/20181115173020-4-42370/situasi-pelik-melanda-pasar-mobil-eropa-dan-chinaBagikan Berita Ini
0 Response to "Situasi Pelik Melanda Pasar Mobil Eropa dan China"
Post a Comment