Morgan Stanley: Kita Masuki Pasar Bearish

New York, CNBC Indonesia - Morgan Stanley berpendapat era pasar bullish telah berlalu, namun para investor belum menyadarinya.

"Kita berada di pasar bearish," kata equity strategist Morgan Stanley, Michael Wilson, dalam sebuah laporan kepada kliennya, Senin (19/11/2018), yang dikutip CNN.

Meskipun perekonomian Amerika Serikat (AS) kuat, Wilson berpendapat pasar mengendus penurunan tajam pertumbuhan ekonomi dan melemahnya laba perusahaan.

"Sementara 2018 jelaslah bukan tahun resesi, pasar bersuara lantang bahwa kabar buruk datang," kata Wilson yang telah bersikap skeptis terhadap pasar dalam beberapa bulan terakhir.

Pernyataan suram tersebut terjadi saat Wall Street babak belur dihantam aksi jual yang dimotori investor di berbagai saham teknologi.

Selain itu, salah satu kekhawatiran terbesar investor adalah bank sentral AS Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuan lebih cepat daripada yang dapat diterima perekonomian. Bagian ekonomi yang sensitif terhadap bunga, seperti perumahan dan otomotif, telah mulai melambat.

Wilson mengatakan The Fed sepertinya tidak akan membantu investor dengan menahan kenaikan suku bunganya.

Kabar baiknya, pasar yang lesu ini bukanlah pengulangan dari kehancuran yang terjadi selama periode krisis 2008-2009 yang menghapus lebih dari separuh nilai indeks S&P 500.

Wilson bahkan sebelumnya mengatakan pelemahan ini hanya sementara atau dikenal dengan sebutan "cyclical bear market". Pada hari Senin ia mengatakan risiko penurunan lanjutan terhadap S&P 500 juga terbatas karena indeks ini telah turun cukup signifikan.

Tetap saja Wilson menyarankan agar kliennya tidak terjebak dalam rebound pasar yang sifatnya sementara.

"Ini adalah pasar yang bearish," tulisnya, "dan harus diperlakukan sebagaimana pasar bearish - misalnya dengan melihat reli daripada membeli saat saham turun." (prm)

Let's block ads! (Why?)