Search

Sisa Lelang Rp 48 T Batal, Pasar Obligasi Berpotensi Bullish

Pembatalan tersebut dapat membuat pasar sekunder semakin bergairah dan bergerak positif hingga akhir tahun karena berkurangnya suplai penerbitan baru. 

Kementerian Keuangan melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) baru mengumumkan dibatalkannya sisa lelang hingga akhir tahun.  

 


Jumlah maksimal SBSN yang diterbitkan dalam setiap lelang adalah Rp 4 triliun dan SBN yang diterbitkan dalam lelang adalah Rp 20 triliun, sehingga jumlah total yang berpotensi diterbitkan Rp 48 triliun. 

Tahun lalu, pemerintah juga membatalkan sisa lelang Desember, masing-masing satu lelang SBSN dan satu lelang SBN pada 5 dan 12 Desember. 

Head of Fixed Income Research PT MNC Sekuritas I Made Adi Saputra memprediksi pasar obligasi pemerintah akan semakin positif. 

Awalnya, Adi memprediksi tingkat imbal hasil (yield) seri acuan 10 tahun akan berada di 8,1% hingga akhir tahun, sehingga dia optimistis yield seri tersebut akan turun lebih dalam lagi. 

"Fluktuasi masih ada, tetapi dengan supply di perdana yang sudah ditiadakan maka akan menjadi katalis positif di pasar sekunder," ujarnya siang ini. 

Keempat seri yang menjadi acuan di pasar sekunder adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

Adi menambahkan penyebab utama dari berkurangnya target penerbitan pemerintah disebabkan defisit anggaran yang tidak sebesar prediksi awal. 

Di awal tahun, pemerintah memprediksi defisit APBN akan 2,19% dari PDB atau Rp 325 triliun.

Defisit itu merupakan selisih dari prediksi realisasi belanja dengan realisasi penerimaan negara.</span> Pada tengah tahun, pemerintah memprediksi defisit akhir tahun akan mengecil menjadi 2,12% dari PDB.  

"Defisit APBN per 31 Oktober 2018 sebesar 1,6%," ujar Adi. 

Pengumuman pemerintah dipublikasikan ketika pasar masih menguat di tengah status quo perkembangan beberapa sentimen negatif global, termasuk perang dagang Amerika Serikat, Brexit, dan APBN Italia. 

Saat ini, yield tenor 10 tahun sudah berada di 8,009%, menguat dari posisi kemarin 8,01%, masih mencoba menembus ke bawah level psikologis 8%.   

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]
(irv/hps)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20181122143250-17-43254/sisa-lelang-rp-48-t-batal-pasar-obligasi-berpotensi-bullish

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sisa Lelang Rp 48 T Batal, Pasar Obligasi Berpotensi Bullish"

Post a Comment

Powered by Blogger.