TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor konstruksi memiliki peluang yang besar karena saat ini pemerintah terus membangun insfrastruktur awal,seperti jalan raya, jalan tol, tranportasi umum.
Infrastruktur pendukung seperti perumahan dan apartemen akan tumbuh seiring dengan peningkatan sektor konstruksi.
"Meskipun menghadapi guncangan ekonomi beberapa bulan ini, sektor property tidak sepenuhnya terpengaruh, saat ini justru untuk sektor properti kalangan menegah kebawah masih sangat memiliki “gairah” secara bisnis," kata Rhesa Yogaswara selaku Co-Host Retail Community dalam keterangan pers, Senin (26/11/2018).
Belum lama ini, Retail Community mengadakan talkshow berjudul Building Materials Opportunities in Retail (Online & Offline) Sector sementara tema talkshow kali ini masih mengangkat mengenai Digitalisasi Point of Sales.
Berbeda dari talkshow sebelum-sebelumnya, talkshow kali ini sangat spesial karena menghadirkan enam construction & building material expert sekaligus yakni Errika Ferdinata (Wasekjen Gapensi, Wakomtap Konstruksi, Infrastruktur KADIN Indonesia, sekaligus Owner bildeco.com).
Baca: Tinjau Pembangunan Rumah di Lombok, Jokowi Minta Kontruksinya Tahan Gempa
Kemudian Raditia Zafir Ahmad (Owner dari IndoBuildTech dan IndoConsTech), Dimas Ario Shakti (Wakil Ketua - Apartment - REI DKI Jakarta), Husen Suprawinata (COO dari PT Catur Sentosa Adiprana Tbk) dan terakhir CEO dari ralali.com, Joseph Aditya yang dimoderatori oleh Sally Dandel (VP Marketing - Bluescope Indonesia).
Dikatakan Resha, bicara sektor konstruksi dan properti tidak lepas dari industri building material dan saat era digitalisasi ini komoditas building materials mengalami shifting ke online.
"Prinsipnya permintaan pada channel online akan meningkat seiring dengan permintaan pada channel offline ritel," katanya.
Saat ini toko bangunan kurang masuk dalam online karena belum menemukan bisnis model yang cocok untuk tipe bisnis seperti ini.
Beberapa jenis building materials yang ditengarai cukup potensial untuk masuk ke pasar online adalah yang sifatnya komoditi seperti: besi, semen, pasir, baja ringan dan kayu.
Sedangkan yang masih harus melalui pasar offline adalah building materials yang bersifat estetika seperti: cat, keramik dan ornamen-ornamen yang sifatnya dekoratif.
Hal ini disebabkan pembeli cenderung harus melihat, menyentuh dan memilih langsung building materials yang akan dibelinya.
"Dapat dikatakan bahwa peluang di industri building material akan tercipta dengan memanfaatkan era digital dan melakukan sinergi (O2O) antar pelaku industri konstruksi dan properti," kata Rhesa.
Baca Lagi Dah http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/11/27/komoditas-besi-semen-pasir-baja-ringan-dan-kayu-potensial-masuk-pasar-onlineBagikan Berita Ini
0 Response to "Komoditas Besi, Semen, Pasir, Baja Ringan dan Kayu Potensial ..."
Post a Comment