Kejatuhan IHSG diikuti oleh volume dan nilai transaksi yang terbilang besar. Hingga 30 menit perdagangan berjalan, volume transaksi tercatat sebesar 1,82 miliar unit saham dan nilai transaksi adalah sebesar Rp 1,46 triliun.
Pada hari ini, sentimen bagi bursa saham Benua Kuning memang bisa dikatakan tak kondusif. Indeks Nikkei turun 0,55%, Indeks Shanghai turun 0,3%, indeks Hang Seng turun 0,44%, dan indeks Kospi turun 0,86%.
Pertama, anjloknya Wall Street membawa hawa negatif ke kawasan Asia. Pada dini hari tadi, indeks Dow Jones ditutup anjlok 2,21%, S&P 500 anjlok 1,82%, dan Nasdaq anjlok 1,7%.
Harga saham Apple yang terpangkas 4,78% memotori kejatuhan harga saham emiten-emiten teknologi lainnya seperti Amazon (-1,11%), Netflix (-1,34%), Microsoft (-2,78%), dan Intel (-1,27%).
Saham Apple terus dilepas investor menyusul laporan dari Wall Street Journal yang menyebut perusahaan telah memangkas produksi untuk 3 seri iPhone baru yang diluncurkan pada September lalu, seperti dikutip dari Reuters. Permintaan yang lebih rendah dari ekspektasi merupakan salah satu alasan perusahaan memangkas produksi dari iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR.
Kedua, perang dagang AS-China yang kian panas juga memicu aksi jual di bursa saham regional. Perkembangan teranyar, United States Trade Representative (USTR) pada hari Selasa (20/11/2018) mengatakan bahwa China telah gagal untuk mengubah praktik-praktik tidak adil di bidang kekayaan intelektual dan transfer teknologi yang menjadi salah satu alasan AS membebankan bea masuk baru bagi importasi produk-produk asal China.
"Tinjauan baru ini menunjukkan bahwa China belum secara fundamental merubah praktik-praktik yang tidak adil, tidak beralasan, dan menganggu keseimbangan pasar yang merupakan inti dari laporan pada Maret 2018 mengenai investigasi "Section 301"." Tulis USTR dalam pernyataannya.
Seiring dengan hilangnya minat investor untuk masuk ke bursa saham Asia, rupiah melemah 0,03% di pasar spot ke level Rp 14.590/dolar AS. Dalam 5 hari perdagangan sebelumnya, rupiah selalu membukukan penguatan melawan dolar AS. Mungkin, pelemahan rupiah pada hari ini akan bertahan hingga akhir perdagangan seiring dengan aksi ambil untung yang dilakukan investor.
Pelemahan rupiah yang kini terjadi mendorong investor asing untuk membukukan jual bersih senilai Rp 226 miliar.
Jangan lupakan juga, bursa saham Indonesia kemarin diliburkan seiring dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Padahal, bursa saham Asia juga berguguran kemarin: Indeks Nikkei 225 anjlok 1,09%, indeks Hang Seng amblas 2,02%, indeks Shanghai ambrol 2,13%, indeks Kospi terkoreksi 0,86%, dan Straits Times jatuh 1,24%.
Akibatnya, pelaku pasar baru bisa melakukan price-in atas anjloknya bursa saham Asia kemarin pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy)
Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20181121095117-17-43002/baru-30-menit-nilai-transaksi-di-pasar-saham-tembus-rp-14-tBagikan Berita Ini
0 Response to "Baru 30 Menit, Nilai Transaksi di Pasar Saham Tembus Rp 1,4 T"
Post a Comment