Pengusaha sekaligus lawyer ini menemui pedagang Pasar Gede, pedagang Pasar Klewer, dan pedagang Pasar Legi. Di Pasar Gede, Henry melihat langsung harga-harga kebutuhan pokok. Dia bahkan membeli bahan-bahan pokok dari pedagang seperti kelapa, sayur, buah pisang, telur, tempe kerupuk.
Di pasar yang masuk benda cagar budaya (BCB), itu kebetulan menyediakan bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat setiap hari.
”Ternyata perekonomian di Kota Solo ini sangat bagus, harga bahan-bahan kebutuhan pokok murah dan terjangkau,” jelas caleg Partai Perindo itu.
Henry juga membuktikan sendiri ada tidaknya tempe setipis ATM seperti yang disampaikan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno beberapa waktu lalu. Henry justru menemukan sebaliknya, tempe yang dijual pedagang tebal dan murah.
"Saya cari-cari tempe yang katanya setipis ATM ternyata tidak ada. Dua pasar saya kunjungi, tempenya masih besar-besar,” terangnya.
Henry membuktikan dengan uang Rp 50 ribu sudah bisa membeli aneka bahan pokok. Dia bahkan mengaku hanya dengan uang Rp 5 ribu sudah cukup sarapan.
”Saya belanja dengan uang Rp 50 ribu sudah dapat barang banyak sekali. Dapat telor, dapat ayam, dapat sayur, dapat kerupuk. Saya buktikan sendiri di sini, tadi saya juga makan siang pakai uang Rp 5 ribu dapat mie sama minum, malah saya nggak habis karena saking banyaknya,” imbuhnya.
Henry mengaku kunjungannya ke sejumlah pasar tradisional di Kota Solo agar lebih mengenal kondisi pasar maupun pedagang. Dia juga sempat membeli batik di Pasar Klewer. Lalu mendengar keluhan pedagang Pasar Legi yang baru saja terkena musibah kebakaran beberapa waktu lalu.
”Sudah berbicara dengan embah-embah penjual Pasar Legi. Mereka membutuhkan renovasi pasar, bagaimana memanusiakan mereka karena tempatnya pun kurang layak. Pemerintah harus segera mengambil langkah renovasi agar segera bisa digunakan lagi,” tandasnya.
(rs/adi/fer/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Blusukan ke Pasar, Caleg Ini Pastikan Tak Ada Tempe Setipis ATM - Jawa Pos"
Post a Comment