Tetap saja, yield obligasi bertenor 10 tahun yang dikeluarkan Jerman mencatatkan penurunan terbesarnya dalam tiga pekan terakhir.
Yield obligasi Jerman bertenor 10 tahun naik sekitar satu basis poin menjadi 0,37% hari Jumat atau di atas posisi terendahnya dalam dua minggu di 0,35% hari Kamis saat gejolak Brexit menenggelamkan poundsterling, dilansir dari Reuters.
Imbal hasil obligasi Jerman telah turun lima basis poin pekan ini sementara yield surat utang Inggris berkurang 12 basis poin di periode yang sama.
Ini menjadi tanda bahwa ketidakpastian di Inggris dan Italia terus mendorong permintaan aset-aset safe haven.
Pergerakan imbal hasil obligasi berlawanan arah dengan harganya.
Poundsterling melanjutkan relinya hari Jumat setelah pernyataan Perdana Menteri Inggris Theresa May mampu meredakan kecemasan para pelaku pasar.
Mata uang Inggris melesat naik 0,35% ke posisi US$1,2819 hingga pukul 15.47 WIB, menurut data Refinitiv. Ini berarti penguatan pound bertambah sekitar dua kali lipat dibandingkan pukul 13.00 WIB saat mata uang ini naik 0,17%.
May dalam sebuah wawancara di radio mengatakan partai Democratic Unionist Party (DUP) dari Irlandia Utara telah bertanya dan menyampaikan hal-hal yang menjadi perhatian mereka terkait rancangan kesepakatan Brexit kepada sang perdana menteri, sebagaimana ditayangkan melalui siaran televisi CNBC International.
Bursa Eropa dibuka menguat pada perdagangan Jumat pagi (16/11/2018), setelah investor mencermati secara seksama gejolak politik yang sedang berlangsung di Inggris.Indek Stoxx 600 Eropa naik sekitar 0,44% sesaat setelah dibuka dengan sebagian besar sektor dan bursa utama berada di wilayah positif.
(dru)
Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20181116163615-17-42548/brexit-jadi-fokus-pasar-yield-obligasi-eropa-terkerekBagikan Berita Ini
0 Response to "Brexit Jadi Fokus Pasar, Yield Obligasi Eropa Terkerek"
Post a Comment