Search

Perhatikan Lima Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan ini dengan penguatan 0,25% ke level 6.006, didorong saham sektor konsumer. Hanya saja, selama sepekan IHSG masih terhitung turun 0,1% berbarengan dengan koreksi bursa utama Asia.

Untuk sepekan ke depan, bursa saham nasional masih cenderung dipengaruhi sentimen dari beberapa agenda ekonomi di tingkat global, menyusul sepinya agenda ekonomi nasional.

Agenda nasional pertama yang lumayan penting terkait dengan Daftar Negatif Investasi (DNI). Namun, pelaku pasar semestinya sudah mengantisipasi bahwa pemberlakuan itu bisa saja ditunda setelah pelaku usaha menolak draf yang ada karena minimnya sosialisasi.


Investor juga mengantisipasi pertumbuhan utang nasional yang diumumkan pekan depan. Pada September utang Indonesia naik 12,74% dari periode sama 2017. Menurut Tradingeconomics, pertumbuhan utang nasional rata-rata tumbuh 20% per tahun, dari 1981 hingga 2018.

Sentimen kedua yang perlu diperhatikan berasal dari luar negeri, yakni adanya jadwal dengar pendapat (hearing) antara Bank Sentral Eropa (European Central Bank) dengan Parlemen Uni Eropa di Brussel pada Senin malam atau Selasa pagi Waktu Indonesia Barat (WIB).

Gubernur ECB Mario Draghi dijadwalkan memberikan pidato dan pasar memperkirakan ECB masih akan menyuntik pasar Eropa lewat program quantitative easing (QE) sampai dengan Desember, dan mempertahankan suku bunga acuan rendah hingga Juni 2019.

Jika ada perubahan mendadak yang tersirat dari pidato kali ini, pasar akan bereaksi negatif. Sejauh ini, sebanyak US$2,95 triliun disuntikkan oleh ECB sejak 2015 dengan membeli kembali surat utangnya. Tambahan likuiditas itu membuat pasar keuangan Uni Eropa bergairah.

Sentimen ketiga berasal dari pemerintah China yang bakal mengumumkan keuntungan sektor industri manufakturnya periode Januari- Oktober. Jika ada perlambatan pertumbuhan laba bersih, pelaku pasar berpeluang memanfaaatkannya sebagai alasan untuk ambil untung.

Pasalnya, perlambatan pertumbuhan laba bersih telah terlihat dalam 9 bulan pertama 2018, yakni menjadi 14,7% menjadi 4,97 triliun yuan, melambat dari pertumbuhan Januari-Agustus sebesar 16,2%. Perlambatan lanjutan akan memperkuat dugaan bahwa perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) mulai memukul profitabilitas perusahaan Tiongkok.

NEXT

(ags/ags)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20181125163214-17-43606/perhatikan-lima-sentimen-penggerak-pasar-pekan-depan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Perhatikan Lima Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan"

Post a Comment

Powered by Blogger.