SURYA.co.id | BLITAR - Pemkot Blitar serius ingin membangun pasar induk sayur tahun depan. Pemkot Blitar mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6 miliar untuk membangun pasar induk sayur.
"Lokasinya tetap di selatan terminal Patria. Kami mengusulkan anggaran sekitar Rp 6 miliar untuk pembangunan pasar induk sayur. Kalau tidak ada kendala, pembangunannya dimulai tahun depan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Arianto, Minggu (18/11/2018).
Arianto mengatakan, pasar induk sayur dibangun di bekas tanah bengkok Kelurahan Rembang. Posisi tanah bengkok persis di selatan terminal Patria. Lokasi pembangunan pasar induk sayur strategis berada di jalan raya provinsi.
Pembangunan pasar induk sayur sendiri salah satunya untuk menampung pedagang tumpah di Pasar Templek.
Selama ini, para pedagang sayur berjualan di jalan raya depan Pasar Templek. Pedagang berjualan secara lesehan dan ada juga yang di atas pikap. Kondisi itu membuat jalan raya di depan Pasar Templek macet pada pagi hari.
"Para pedagang sayur itu ada yang datang dari luar kota. Mereka membawa pikap. Berjualan di atas pikap di pinggir jalan raya," ujarnya.
Dia juga akan mendata pedagang sayur di Kota Blitar. Para pedagang sayur akan diminta berjulan di pasar induk sayur. Dengan begitu pasar induk bisa menjadi pusat jual beli sayur di Kota Blitar.
"Kalau pembangunan pasar induk sayur sudah selesai, kawasan di depan Pasar Templek harus steril dari pedagang sayur," katanya.
Disperindag akan memasang papan peringatan larangan berjualan di jalan raya di kawasan Pasar Templek. Disperindag juga meminta bantuan petugas Satpol PP dan Satlantas Polres Blitar Kota untuk ikut menertibkan pedagang yang tetap berjualan di jalan raya.
"Kami akan memasang papan larangan berjualan di sana. Kalau masih ada yang jualan terus terjadi kecelakaan, kami tidak bisa disalahkan, karena sudah ada papan larangannya," kata Arianto.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan pembangunan pasar induk sayur untuk menata pedagang sayur lesehan yang ada di Pasar Templek. Pedagang sayur lesehan ini biasa berjualan di badan jalan depan Pasar Templek. Kondisi itu sering membuat arus lalu lintas di lokasi macet.
Sedangkan posisi Pasar Templek tetap dipertahankan fungsinya sebagai pasar tradisional. Sesuai usulan dewan, Pasar Templek akan digunakan sebagai pasar drive thru. Masyarakat bisa berbelanja di atas kendaraan. Untuk itu, jalan raya di depan dan samping pasar harus steril dari pedagang tumpah.
Baca Lagi Dah http://surabaya.tribunnews.com/2018/11/18/pemkot-blitar-siap-anggarkan-rp-6-miliar-untuk-pembangunan-pasar-induk-sayurBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemkot Blitar Siap Anggarkan Rp 6 Miliar Untuk Pembangunan ..."
Post a Comment