Bos BEI: Suku Bunga Naik Tak Pengaruhi Pasar Saham

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) sudah membuka ruang untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate. Hal ini menyikapi nilai tukar Rupiah yang terus melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Pelemahan Rupiah, juga berimbas kepada bursa saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot hingga menninggalkan level 6.000.

BERITA TERKAIT +

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, jika bank sentral akhirnya menaikkan suku bunga, maka kebijakan tersebut tidak akan mempengaruhi pasar modal. Sebab, pasar telah memperhitungkan kemungkinan tersebut, sehingga mereka memiliki persiapan.

"Menurut saya kenaikan interest rate oleh BI tidak akan lagi memengaruhi pandangan orang mengenai saham karena itu sudah restore in," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Tito menilai, salah satu jalan untuk mengembalikan kekuatan Rupiah adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga acuan. Dengan suku bunga yang kompetitif, maka investor akan mempertimbangkan ulang menahan modalnya di pasar Indonesia.

Kenaikan suku bunga acuan juga membuat investasi di Indonesia lebih menarik.

"Sayangnya salah satu cara untuk menaikan permintaan Rupiah mau tidak mau ada penaikan dalam interest rate dan beberapa bank sudah menaikan interest rate," jelas dia.

Di samping itu, Tito juga meminta agar pemerintah memperkuat struktur Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Jikapun ada perubahan dalam struktur APBN, Tito berharap pemerintah memberikan keterbukaan kepada masyarakat.

Tito juga memberikan keyakinan bahwa pasar modal Indonesia masih kuat meskipun IHSG melemah dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu tercermin dari kinerja emiten tercatat yang mengalami pertumbuhan pendapatan hingga 20%. Likuiditas pasar modal Indonesia juga masih lebih baik dibandingkan dengan pasar modal Thailand.

"Jadi pasar modal Indonesia masih didukung oleh perusahaan yang hasilnya bagus, portofolio bagus dan liquidity yang menguat," tukasnya.

(dni)

Let's block ads! (Why?)