"Sukses buat destinasi digital di seluruh Indonesia yang semakin heboh, makin keren, beken dan paten! Semangat terus!" kata Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (4/11).
Pasar Karetan berlokasi di Desa Meteseh, Kec Boja, Kab Kendal, Jawa Tengah. Menurut Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi Publik, Don Kardono, Pasar Karetan menjadi inspirasi bagi banyak pasar lain yang diinisiasi anak-anak Genpi di seluruh Indonesia.
Saat ini sudah ada lebih dari 40 Destinasi Digital yang setiap hari dipromosikan dengan foto dan video di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube. Atas setahunnya Pasar Karetan, Don Kardono, turut menyampaikan selamat.
"Selamat ulang tahun Pasar Karetan! Sukses selalu!" ucapnya.
Pasar Karetan bisa ditempuh 54 menit atau berjarak 24 km dari Simpang Lima, Semarang. Jaraknya hampir sama antara Kota Kendal dan Ungaran.
Dia mengungkap, pasar ini memberi banyak manfaat untuk masyarakat dan komunitas. Keuntungan dari digelarnya pasar ini pun lebih banyak dirasakan masyarakat.
"Komposisinya 80-85 persen masyarakat, 20-15 persen Genpi, dari total revenue. Sehingga antara komunitas dengan masyarakat mendapatkan hasil dari aktivitas destinasi digital itu," katanya.
Dalam sekali operasi, Minggu pagi, rata-rata omzet pasar digital ini 20 sampai 40 juta rupiah, belum termasuk biaya parkir yang 100 persen untuk masyarakat.
"Setahun, selama proses membangun destinasi digital, free. Ini menjadi konvensi, jika bekerja sama dengan swasta, pemilik lahan, maka tahun pertama harus free, tidak meminta persentase dari aktivitas pasar. Tujuannya membantu Genpi belajar menciptakan ekosistem bisnis, berbasis followers, friends, dan fan di media sosial," tuturnya.
Don menjelaskan, dari Pasar Karetan, lahir Pasar Pancingan di Desa Bilebante, Lombok. Lalu Pasar Kaki Langit di Mangunan, Bantul, Jogja. Ada juga Pasar Mangrove Batam, yang sudah sejak 2017 hadir.
Don Kardono mengungkap, syarat untuk mendirikan pasar digital adalah yang pertama, harus memiliki komunitas netizen seperti Genpi - Generasi Pesona Indonesia. Kedua, ada lahan bisa milik pribadi, pemerintah daerah atau BUMN.
"Yang penting minimal 1 tahun, lokasi itu dipinjamkan, untuk dikelola oleh komunitas. Ketiga, mengajak kerja sama dengan masyarakat," ungkap Don Kardono.
Dalam setahun Pasar Karetan hari ini, beberapa atraksi pun dihadirkan seperti saxophone Mr Daliman, akustik band Dipo dan Lukmanafaq, dan Komik (Komunitas Musisi Kendal).
Selain itu ada juga membatik di atas kain dua meter, oleh Batik Linggo, yang menjadi objek foto dan video pengunjung. (egp/stu)
Baca Lagi Dah https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181104183427-269-343927/pasar-digital-karetan-rayakan-ulang-tahun-pertamaBagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Digital Karetan Rayakan Ulang Tahun Pertama"
Post a Comment