Wakil Ketua KPPU Ukay Karyadi mengatakan harga di pasar tradisional memang tak pernah stabil. Karena harganya mudah meningkat dan mudah turun jika stoknya sedang banyak. Menurut Ukay hal ini terjadi lantaran pasar tradisional tak memiliki cold storage.
"Biasanya yang bergejolak di pasar tradisional itu barang-barang yang cepat busuk. Kenapa itu karena pasar tradisional tidak punya cold storage beda dengan pasar modern," kata Ukay di Surabaya, Selasa (23/10/2018).
Ukay mengatakan biasanya jika pasokan melimpah, harga di pasar cenderung murah. Karena harus dihabiskan dalam satu waktu. Hal ini pun juga terjadi sebaliknya, jika pasokan langka, harga pun akan menjadi mahal.
"Kalau di pasar tradisional dalam sehari sudah harus habis. Kalau nggak ya rugi kan, makanya itu yang menjadi masalah ketika pasokan banyak menjadi murah misalnya cabe, tapi ketika langka kan nggak ada stok," lanjutnya.
Maka dari itu, Ukay menyarankan pemerintah daerah untuk menambah fasilitas cold storage pada pasar-pasar tradisional. "Makanya saya menyarankan kepada pemerintah daerah bikin cold storage buat pasar tradisional kalau mau harganya stabil, jangan ketika panen harganya murah karena dikejar-kejar waktu takut busuk, ketika nggak ada stok jadi mahal karena memang ada penyimpanannya," pesannya.
Ukay mencontohkan di pasar swalayan harganya selalu stabil dan barang tak pernah langka. Karena menggunakan cold storage yang bisa menyimpan stok untuk dikeluarkan saat stok barang tersebut sedang langka.
"Kalau di pasar swalayan kan selalu ada, mau musim apa pun bareng selalu tersedia itu. Dan di pasar swalayan harganya relatif stabil karena ada cold storagenya," pungkasnya.
(iwd/iwd)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KPPU Minta Pasar Tradisional Dilengkapi Cold Storage"
Post a Comment