Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga surat berharga negara (SBN) itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun.
Seri acuan yang paling menunjukkan penguatannya hari ini adalah seri pendek 5 tahun yaitu FR0063 dengan penurunan yield 5 basis poin (bps) menjadi 8,4%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Seri acuan lain serempak menguat yaitu seri 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun dengan yield yang turun 3 bps, 2 bps, dan 3 bps menjadi 8,6%, 8,82%, dan 9,01%.
Yield Obligasi Negara Acuan 31 Oct 2018 | ||||
Seri | Benchmark | Yield 30 Okt 2018 (%) | Yield 31 Oct 2018 (%) | Selisih (basis poin) |
FR0063 | 5 tahun | 8.459 | 8.408 | -5.10 |
FR0064 | 10 tahun | 8.633 | 8.601 | -3.20 |
FR0065 | 15 tahun | 8.845 | 8.824 | -2.10 |
FR0075 | 20 tahun | 9.052 | 9.015 | -3.70 |
Avg movement | -3.52 |
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,35 poin (0,16%) menjadi 226,09 dari posisi kemarin 225,74.
Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih(spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 545 bps, menyempit dari posisi kemarin 552 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik lagi hingga 3,14% dari posisi kemarin 3,11%.
Di pasar SBN, saat ini investor asing menggenggam Rp 863,36 triliun obligasi rupiah pemerintah, atau 37,26% dari total beredar Rp 2.317 triliun per 29 Oktober.Angka kepemilikannya masih positif dibanding posisi September Rp 850,85 triliun, dan membuat persentasenya naik dari posisi 36,68% pada periode yang sama.
Penguatan di pasar surat utang hari ini juga terjadi di pasar ekuitas dan pasar uang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,74% menjadi 5.831 hingga penutupan sore ini, sedangkan nilai tukar rupiah menguat 0,14% menjadi Rp 15.200 di hadapan tiap dolar AS.
Melemahnya dolar AS tidak seiring dengan naiknya nilai mata uang dolar AS di depan mata uang utama negara lain, yaitu Dollar Index yang masih naik 0,05% menjadi 97,055.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/roy) Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20181031183617-17-39992/window-dressing-bulanan-pasar-obligasi-menguat
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Window Dressing Bulanan, Pasar Obligasi Menguat"
Post a Comment