Peringatan Dana Moneter Internasional (IMF) tentang prospek pertumbuhan global yang semakin kelam pada hari Senin terus membebani sentimen pasar. Laporan itu dirilis setelah China mengonfirmasi tingkat pertumbuhannya di level paling lambat dalam hampir 30 tahun.
Dalam laporan World Economic Outlook Update, IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,5% pada 2019 dan 3,6% pada 2020, turun masing-masing 0,2 dan 0,1 poin persentase dari perkiraan Oktober lalu.
Penurunan proyeksi itu sangat mencerminkan perlambatan yang terjadi di Eropa, di mana Jerman menghadapi tekanan dari aturan emisi mobil baru, Italia berada di bawah tekanan pasar karena Roma dan Uni Eropa tidak juga mencapai kesepakatan anggaran, dan Brexit juga belum jelas ujungnya.
Pasar kontrak berjangka (futures) kembali mencatatkan penurunan di Amerika Serikat (AS) meskipun sentimen telah membaik sejak perdagangan dibuka Asia. Futures Wall Street diperdagangkan turun 0,5%-0,7%.
Di Asia, penurunan dipimpin oleh bursa China, dengan indeks blue-chip anjlok 1,2%. Nikkei Jepang tergelincir 0,5%, indeks Hang Seng Hong Kong ditutup turun 0,8%, dan bursa Sydney terkoreksi 0,5%, tulis Reuters.
Dampak negatif juga terlihat pada pergerakan dolar Australia, yang sering digunakan sebagai proksi likuid untuk investasi China, turun 0,3% menjadi US$0,7134. Penurunan ini terjadi dalam tiga hari beruntun.
Di pasar mata uang, dolar bertahan di dekat level tertinggi dalam tiga minggu terakhir karena para investor mencari perlindungan dengan memilih memeluk mata uang AS ini.
Hal itu melemahkan euro dan sebagian besar mata uang pasar berkembang, yang banyak di antaranya telah berkinerja baik di awal tahun ini.
Poundsterling menguat di level US$1,29 setelah data menunjukkan pertumbuhan upah pekerja Inggris mencapai rekor tertinggi baru 10-tahun dan tingkat pekerjaan telah tumbuh lebih dari yang diharapkan dalam tiga bulan hingga akhir November.
Mata uang safe-haven, yen, juga ramai diburu. Yen diperdagangkan di 109,41 per dolar. Euro hampir tidak bergerak, diperdagangkan di US$ 1,1358. Dolar indeks nyaris tidak berubah di 96,393.
(prm) Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20190122184613-17-51871/pasar-keuangan-global-rontok-gara-gara-imf-perang-dagangBagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Keuangan Global Rontok Gara-gara IMF & Perang Dagang - CNBC Indonesia"
Post a Comment