Positifnya kinerja keuangan Apple membuat investor di bursa saham Negeri Paman Sam bersorak-sorai. Selepas perdagangan ditutup kemarin, Apple mengumumkan pendapatan untuk kuartal-I tahun fiskal 2019 senilai US$ 84,3 miliar, di atas konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv senilai US$ 83,97 miliar. Sementara itu, laba bersih per saham diumumkan sebesar US$ 4,18, juga di atas konsensus yang sebesar US$ 4,17.
Sebelumnya, ada keraguan bahwa kinerja keuangan Apple akan mampu memenuhi ekspektasi. Pada perdagangan extended hours, harga saham Apple melejit 5,2%.
Selain Apple, kinerja keuangan dari Boeing juga berhasil mengalahkan ekspektasi. Untuk periode kuartal-IV 2018, Boeing melaporkan pendapatan senilai US$ 28,3 miliar, mengalahkan ekspektasi analis dengan marjin lebih dari US$ 1 miliar. Sementara itu, laba bersih per saham diumumkan sebesar US$ 5,48 atau US$ 91 sen di atas estimasi yang dihimpun oleh Refinitiv, seperti dilansir dari CNBC International. Pada perdagangan extended hours, harga saham Boeing melejit 5,7%.
Pada perdagangan hari ini, investor akan mencermati hasil dari pertemuan The Federal Reserve selaku bank sentral AS yang akan diumumkan pada pukul 2:00 WIB (31/1/2019). Walaupun tingkat suku bunga acuan kemungkinan besar memang tidak akan diutak-atik dalam pertemuan kali ini, pelaku pasar akan memantau pernyataan The Fed untuk mencoba menebak arah kebijakan sang bank sentral kedepannya.
Selain itu, investor akan mencermati jalannya negosiasi dagang AS-China yang akan digelar mulai hari ini di Washington, AS. Delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri China Liu He akan bertemu dengan delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Menurut orang-orang yang familiar dengan dialog dagang AS-China, sejauh ini hanya ada sedikit indikasi bahwa pejabat pemerintahan China akan memenuhi permintaan utama dari AS yakni melindungi hak kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan asal Negeri Paman Sam dan mengakhiri kebijakan-kebijakan yang dianggap memaksa adanya transfer teknologi dari perusahaan asal AS kepada perusahaan asal China, seperti dikutip dari Reuters.
"Jelas bahwa terkait masalah-masalah struktural, dalam transfer teknologi secara paksa, ada perbedaan yang signifikan jika bukan jurang yang besar di antara kedua pihak," papar seseorang yang familiar dengan dialog dagang AS-China, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Baca Lagi Dah https://www.cnbcindonesia.com/market/20190130202450-17-53179/apple-tepis-keraguan-pasar-wall-street-akan-melesat-hari-iniBagikan Berita Ini
0 Response to "Apple Tepis Keraguan Pasar, Wall Street Akan Melesat Hari Ini - CNBC Indonesia"
Post a Comment