Dana Minim, Revitalisasi Pasar Joglo Terancam Gagal Lagi

\ News \ Solo Metro

Pembeli memilih barang belanjaan di salah satu los Pasar Joglo, kemarin. (suaramerdeka.com/Yusuf Gunawan)

SOLO, suaramerdeka.com - Rencana Pemkot Surakarta merevitaliasi Pasar Joglo yang digagas, beberapa tahun lalu, terancam gagal lagi lantaran keterbatasan dana. Dari kebutuhan sekitar Rp 5,5 miliar, pemerintah pusat hanya membantu sekitar Rp 1 miliar lebih.

Pemkot sebelumnya sudah mengirimkan permohonan bantuan anggaran revitalisasi Pasar Joglo kepada pemerintah pusat. Saat ini permohonan itu diproses pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan (Kemendag).

‘’Tapi informasinya kami hanya mendapat alokasi Rp 2,9 miliar untuk revitalisasi dua pasar, yakni Pasar Joglo dan Pasar Sidodadi II," kata Kepala Dinas Perdagangan, Subagiyo, Rabu (23/1). Jika dana itu dibagi dua, rata-rata hanya sekitar Rp 1 miliar lebih.

Padahal, lanjut dia, Pemkot memprediksi kebutuhan anggaran revitalisasi Pasar Joglo jauh di atas nilai tersebut. "Pasar Joglo saja butuh sekitar Rp 5,5 miliar, sementara Pasar Sidodadi II butuh Rp 6 miliar," jelasnya.

Untuk itu, Pemkot berniat mencari sumber dana lain agar revitalisasi Pasar Joglo bisa direalisasikan tahun ini. Revitalisasi itu sudah digagas Pemkot sejak bertahun-tahun lalu. Pada 2016, perbaikan bangunan pasar hampir terealisasi usai Pemkot mendapatkan DAK dari Kemendag sekitar Rp 500 juta.

Namun program tersebut batal terwujud, lantaran saat itu mengemuka pula rencana pembangunan fly over di simpang Joglo. Revitalisasi Pasar Joglo dikhawatirkan berbenturan dengan aturan garis sempadan jalan (GSJ) dan garis sempadan bangunan (GSB), manakala fly over dibangun di persimpangan setempat.

Belakangan rencana pembangunan fly over tak kunjung terealisasi dan rencana revitalisasi Pasar Joglo akhirnya juga gagal.

(Agustinus Ariawan/CN40/SM Network)

Berita Terkait

Let's block ads! (Why?)