Search

Pedagang Pasar Tradisional Anggap Car Free Day dan Toko Online Bikin Pasar Sepi Pembeli - Surya Malang

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Sejumlah pedagang di Pasar Besar Kota Madiun mengeluhkan sepinya pembeli, khususnya pada hari Minggu. Menjamurnya toko modern dan toko online, serta adanya pasar dadakan di Car Free Day (CFD) menjadi penyebabnya.

Seperti yang dikeluhkan oleh penjual pakaian di lantai dua Pasar Besar Madiun, bernama Bella. "Kalau untuk bekembang susah, tidak bisa dipungkiri, seiring kemajuan zaman, pasar tradisional semakin sepi. Walaupun dikasih tangga escalator atau lift,  pengunjung sudah banyak yang malas ke pasar," kata pemilik Kios Baju Bella Baru ini saat ditemui, Selasa (29/1/2019) siang.

Dia mencontohkan, misalnya pada hari Minggu, biasanya menjadi hari baik yang ditunggu para pedagang di pasar. Sebab pada hari Minggu, biasanya orang pergi berbelanja ke pasar.

Namun, sejak adanya CFD, pasar menjadi sepi pengunjung. Orang sudah malas datang belanja ke pasar.

"Kalau menurut saya, itu akan mematikan pedagang di pasar. Apalagi, Kota Madiu ini kan kecil," katanya.

Apalagi, para pedagang yang membuka  lapak di CFD kadang menjual barang lebih murah . "Mereka kadang jual dengan harga lebih murah, karena pengunjung di CFD kurang memperhatikan kualitas," katanya.

Dia mengatakan, saat ini memang sudah terpasang WiFi di Pasar Besar Madiun, namun belum dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempromosikan barang melaui media sosial. Sebab, WiFi yang dipasang di pasar hanya bisa dijangkau pedagang di bawah, sebab jangkauan internet hanya smpai lantai satu saja.

"WiFi ada tapi nggak bisa terjangkau di lantai dua, jadi harus turun," katanya.

Rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke pasar, sangat mempengaruhi omset atau penghasilannya juga ikut menurun. Padahal tiap tahu ia harus membayar uang sewa untum tiga kios miliknya, sebesar Rp 3.600.000 per tahun.

Senada juga dikatakan Mulyono, penjual sembako dan snack jajan. Sejak adanya CFD di Jalan Pahlawan, semakin sedikit yang berbelanja di pasar tradisional.

"Kalau saya penjual online, ngak pengaruh. Tapi kalau car free day, ada pengaruhnya. Setiap minggu sepi. Dulu hari minggu ramai, sekarang Sabtu malah justru ramai.

Mengenai kondisi Pasar Besar Kota Madiun sebesarnya sudah cukup nyaman. Hampir sekitar tiga jam sekali ada petugas yang menyapu, memberishkan lantai pasar, sehingga pengunjung merasa nyaman.

Sementara itu, Puspita Sari seorang penjual sayuran, mengatakan pengujung malas masuk ke dalam, apalagi ke lantai dua karena sudah ada banyak penjual atau Ojokan, yang berjualan di depan pasar.

"Harusnya mereka ditertibkan, diatur di dalam pasar," imbuhnya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah http://suryamalang.tribunnews.com/2019/01/31/pedagang-pasar-tradisional-anggap-car-free-day-dan-toko-online-bikin-pasar-sepi-pembeli

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pedagang Pasar Tradisional Anggap Car Free Day dan Toko Online Bikin Pasar Sepi Pembeli - Surya Malang"

Post a Comment

Powered by Blogger.