Search

Besar, Peluang Pasar Kosmetik untuk Lelaki di Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com - Lelaki zaman sekarang rupanya makin peduli pada penampilannya. Sepuluh tahun lalu, dalam pengamatan  Soenke Gloede, lelaki boleh jadi hanya butuh minyak rambut untuk penampilannya.

"Sekarang, kebutuhannya makin banyak. Ada sabun mandi yang wangi, masker, lotion," kata pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Jebsen & Jessen Ingredients mengawali perbincangan dengan Kompas.com, hari ini, di sela-sela pameran Indonesia Cosmetics Ingredients 2018.

Didampingi Department Manager-Pharma & Personal Care Jebsen & Jessen Ingredients Sugandi, Soenke membeberkan tentang pasar komestik di Indonesia yang diyakini pihaknya punya peluang besar. Potensi pasar ini, sudah barang tentu, menyertakan populasi 250 juta lebih penduduk Indonesia, termasuk lelaki dan perempuan.

Laman Badan Pusat Statistik (BPS) yakni bps.go.id menunjukkan bahwa berdasarkan data Susenas 2014 dan 2105 ada 254,9 juta jiwa penduduk Indonesia. Dari jumlah itu, penduduk lelaki mencapai 128,1 juta jiwa. Lalu, penduduk perempuan mencapai 126,8 juta jiwa.

Menurut Presiden Direktur Jebsen & Jessen Ingredients Soenke Gloede, kini, lelaki perlu sabun mandi wangi, lotion kulit, hingga masker perawatan wajah. Kompas.com/Josephus Primus Menurut Presiden Direktur Jebsen & Jessen Ingredients Soenke Gloede, kini, lelaki perlu sabun mandi wangi, lotion kulit, hingga masker perawatan wajah.

Personal care

Masih ada kaitannya dengan jumlah penduduk Indonesia, Soenke menyampaikan data bahwa per 2010, pasar kosmetik dan perawatan pribadi (personal care) menyentuh angka 500 juta dollar AS. Delapan tahun kemudian, angka 500 juta dollar AS ini melejit menjadi 2,3 miliar dollar AS.

Fokus utama pada pasar kosmetik adalah perawatan pribadi. Ada tiga segmen pada perawatan pribadi yakni perawatan rambut (hair care) yang meliputi antara lain shampoo. Lantas, yang kedua adalah perawatan kulit atau skin care. Paling bontot adalah color cosmetics. "Yang paling besar dari personal care adalah skin care," kata Sugandi.

Soenke menambahkan, sebagai distributor bahan baku (ingredients) kosmetik, pihaknya juga mencermati data rata-rata pendapatan penduduk Indonesia.

Pada 2010, setiap orang di Indonesia selama setahun mengantongi pendapatan rata-rata Rp 10 juta. "Sekarang sudah Rp 30 juta per orang per tahun atau naik tiga kali lipat," kata Soenke.

-shutterstock -

Angka-angka dengan pertumbuhan positif tak berhenti sampai di situ. Kata Soenke, saat ini, pasar personal care di negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ada di angka 21 miliar dollar AS.

Dari jumlah itu, porsi Indonesia mencapai 5,5 miliar dollar AS. "Ini artinya potensi Indonesia 25 persen sendiri," ujar pria berkacamata ini.

Lagi-lagi, Soenke mengajak untuk menilik kekuatan daya beli orang Indonesia pada produk perawatan pribadi. Untuk yang satu ini, Singapura menduduki posisi pertama. Di Negeri Singa itu, satu orang dalam setahun merogoh duit dari koceknya untuk belanja kosmetik mencapai 224 dollar AS per tahun.

Lantas, orang Thailand rata-rata per tahun per kepala mengeluarkan uang 80 dollar AS untuk kebutuhan sebagaimana disebutkan di atas. Menyusul di belakang Thailand adalah rakyat Filipina dengan pengeluaran 36 dollar AS per tahun per kepala.

"Indonesia angkanya 22 dollar AS. Tapi, growth-nya 15 persen," kata Soenke.

"Rata-rata growth di Thailand dan negara-negara selain Indonesia cuma 7 persen," imbuh Soenke seraya menambahkan bahwa pertumbuhan pasar kosmetik untuk kaum Adam dikenal dengan istilah man grooms.

Catatan mengenai pasar kosmetik untuk lelaki dari Soenke belum sampai titik. Tetap memposisikan diri sebagai distributor, Soenke menerangkan bahwa banyak produsen kosmetik di Indonesia yang berasal dari multinasional maupun nasional memperbesar divisi dan bahkan produksi untuk lelaki.

Tak hanya itu, Soenke menyebut perusahaan perlengkapan olahraga asal Jerman juga kini memperbesar produk khusus lelaki. Perusahaan itu mengeluarkan produk misalnya shampoo khusus untuk lelaki yang giat melakukan olahraga.

Kemudian, dalam hitung-hitungannya, menyangkut potensi di atas, Soenke mengatakan bahwa perempuan masih menjadi sasaran utama pasar kosmetik. Komposisi prosentasenya pun masih tetap 80 persen. "Lelaki 20 persen. Tapi, pertumbuhannya pesat dan ini potensial sekali," pungkas Soenke Gloede. (Baca: Berharap pada "Ae" untuk Masa Depan)

Formulasi bahan baku Jebsen & Jessen Ingredients pada Indonesia Cosmetics Ingredients 2018. Untuk pasar Indonesia, Jebsen & Jessen Ingredients menawarkan 11 formulasi produk kecantikan dan kesehatan kulit. Beberapa di antarannya Bioptimized Guava untuk perawatan kulit berjerawat dan kulit terbakar sinar matahari, Polyaquol 2W untuk memperbaiki fungsi kulit, dan Ginsenolite G untuk mencerahkan warna kulit.Kompas.com/Josephus Primus Formulasi bahan baku Jebsen & Jessen Ingredients pada Indonesia Cosmetics Ingredients 2018. Untuk pasar Indonesia, Jebsen & Jessen Ingredients menawarkan 11 formulasi produk kecantikan dan kesehatan kulit. Beberapa di antarannya Bioptimized Guava untuk perawatan kulit berjerawat dan kulit terbakar sinar matahari, Polyaquol 2W untuk memperbaiki fungsi kulit, dan Ginsenolite G untuk mencerahkan warna kulit.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/03/195211026/besar-peluang-pasar-kosmetik-untuk-lelaki-di-indonesia

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Besar, Peluang Pasar Kosmetik untuk Lelaki di Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.