Fed Rate Naik, BI Yakin Tak Perlu Intervensi Pasar di Bulan Ini

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan tidak akan melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah. Hal ini dikarenakan keyakinan bahwa gejolak global yang menyebabkan Rupiah terhadap mata uang Amerika Serikat (AS) sudah mereda.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, pada bulan lalu BI selalu ada di pasar menjaga kestabilan Rupiah karena adanya penyesuaian di pasar keuangan global. Di mana saat februari dan Maret ada isu mengenai kenaikan suku bunga The Fed yang akan dilakukan hingga 4 kali di tahun ini.

BERITA TERKAIT +

Baca Juga: BI Dorong Bank Beli Surat Berharga Korporasi Lebih Banyak

"Kemudian kita liat volatility kurs di negara emerging market, jadi ada volatility Februari dan Maret. Jadi untuk stabilkan kurs pada waktu Februari cadangan devisa terpakai sedikit dan bulan Maret juga ada terpakai sedikit," ungkap Mirza di BI, Jakarta, Jumat (5/4/2018).

Namun, setelah kenaikan bunga The Fed pada 21 Maret lalu, pelemahan Rupiah kembali mereda. Dengan demikian, maka BI sangat yakin tidak perlu melakukan intervensi di bulan ini.

Baca Juga: BI Ubah Aturan GWM Rata-Rata, Jadi Lebih Longgar

"Intinya setelah pengumuman dari The Fed sekitar 21 Maret, abis itu pasar stabil. Pasar memang seperti itu, sebelum pengumuman ada fluktuasi tapi setelah pengumuman stabil. Setalah tanggal 21 Maret situasi sudah stabil sampai sekarang di minggu pertama April situasi stabil. BI enggak harus masuk pasar untuk stabilisasi Rupiah," tukasnya.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS hari ini mencapai Rp13.771, sedikit melemah dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level Rp13.767. Sedangkan, pada 2 April 2018, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp13.750. Adapun pada 21 Maret, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp13.759.

(kmj)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Dah https://economy.okezone.com/read/2018/04/06/20/1883226/fed-rate-naik-bi-yakin-tak-perlu-intervensi-pasar-di-bulan-ini

Bagikan Berita Ini